Mawaka.id | Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan, pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III sebesar 5,72% (yoy) atau 1,81% (mtm).
Dengan pencapaian tersebut mengantarkan Indonesia menjadi pertumbuhan ekonomi yang terbaik di antara negara G20.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Adapun realisasi beberapa negara G20 pertumbuhan ekonomi di kuartal III seperti Amerika Serikat (AS) kontraksi 1,8% (yoy), Jerman minus 1,2% (yoy) dan Korea Selatan minus 3,1% (yoy). Sedangkan pertumbuhan ekonomi Malaysia per kuartal III 2022 melesat hingga 14,2% dan Vietnam mencapai 13,7%.
"Kuartal III 2022 itu tumbuh 5,72% salah satu terbaik di negara-negara G-20 namun di Asia Tenggara kita harus mengakui pertumbuhan ekonomi Malaysia dan Vietnam lebih baik dari kita, tapi dari G-20 kita lebih baik dari teman-teman lain," ucap Bahlil dalam acara The Introduction to G-20 Bali Compendium and The Launch of Sustainable Investment Guidelines, di Nusa dua, Bali, Senin (14/11/2022).
Sementara itu, inflasi Indonesia masih terkendali hingga Oktober tercatat 5,71% (yoy) dan secara month to month sebesar 1,66%. Hal ini tidak terlepas dari peran pemerintah yang disebutnya di luar kelaziman, dengan melibatkan peran Bank Indonesia (BI) yang notabenenya bergerak dalam ranah moneter.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
"Pendekatan untuk mitigasi agar tak lagi ada lonjakan inflasi yang dilakukan pemerintahan Jokowi di luar kelaziman teori ekonomi. Biasanya inflasi begitu dia naik maka yang melakukan aksi adalah BI lewat instrumen moneter. Tapi kali ini tidak cukup," ungkap Bahlil.
Selain itu, keberhasilan Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi 5,7% disebut Bahlil tak lepas dari peran investasi. Nilai investasi dan ekspor mengalami kenaikan sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Investasi naik, ekspor naik. Artinya faktor pendukung hulu pertumbuhan ekonomi adalah investasi. Investasi harus dipandang bagian terpenting urat nadi proses pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja, kompetitif, dan pendapatan negara," tegas Bahlil.