MAWAKA ID I Pemerintah diminta menjaga ketersedian obat dan alat kesehatan dalam mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19.
Permintaan itu disampaikan Ketua terpilih Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Ia mengatakan, ketersediaan obat hingga tabung oksigen tetap harus dijaga ketersediaannya walaupun saat ini situasi pandemi Covid-19 di dalam negeri sudah melangkah dalam suatu proses kasus yang terkendali.
"Kita tidak berharap ada lonjakan kasus. Kita tetap harus menyiapkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi," ujar Adib Khumaidi dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN bertema "Waspada dan Tetap Produktif Akhir Tahun", sebagaimana dikutip dari Antara, Selasa (23/11/2021).
"Selalu saya sampaikan tetap waspada, jangan abai, dan upaya-upaya untuk perawatan harus dijaga ketersediaan," katanya.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Terkait tenaga kesehatan, ia meyakini siap menghadapi potensi gelombang ketiga kasus Covid-19.
"Saya yakin temen-temen di lapangan, di daerah sudah bisa melakukan antisipasi itu karena kita sudah belajar banyak di bulan Januari, Juli kemarin saat kenaikan kasus. Kesiapan-kesiapan dan koordinasi harus tetap dilakukan sehingga kita akan siap kalau ada lonjakan kasus," katanya.
Adib menilai, pengetatan mobilitas masyarakat menjelang dan saat libur Natal dan Tahun Baru penting dilakukan untuk mencegah munculnya lonjakan kasus.
Adib memprediksi, pandemi Covid-19 akan selesai jika mobilitas masyarakat pada periode Desember dan Januari tidak menimbulkan lonjakan kasus.
"Parameter yang selalu saya sampaikan di Desember-Januari, periode itu tidak ada lonjakan kasus positif dan tidak ada lonjakan kasus pasien yang ada di perawatan mudah-mudahan kita bisa selesai dengan pandemi Covid-19," tuturnya.
Adib juga meminta Satgas Penanganan Covid-19 di daerah selalu melakukan pengawasan protokol kesehatan di ruang publik dan tempat wisata.
"Kita tetap harus tegas terhadap protokol kesehatan, sekarang sudah ada aplikasi Pedulilindungi dan persyaratan perjalanan. Yang paling penting di tempat wisata harus benar-benar menjaga kesehatan. Memakai masker, jaga jarak, menghindari kerumunan," katanya. (tum)