MAWAKA ID | Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis RON 90 atau bensin Pertalite mencapai 23 juta Kilo Liter (KL) pada tahun 2022 ini.
Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi mengatakan, berdasarkan data realisasi tahun 2021, konsumsi Pertalite sebesar 23 juta Kilo Liter (KL) dan merupakan BBM jenis Bensin yang paling banyak dikonsumsi masyarakat.
Baca Juga:
Anggota Komisi VII DPR Dukung Pertamina Perluas Pendaftaran QR Code untuk Pertalite
Konsumsi Pertalite hampir 80% diantara BBM jenis Bensin lainnya seperti Pertamax, Pertamax Turbo dan Premium. Kondisi tersebut telah terjadi sejak tahun lalu. Saat ini, Pertalite telah menjadi BBM andalan bagi mayoritas masyarakat Indonesia.
"Pertalite paling banyak dikonsumsi masyarakat, porsi konsumsi Pertalite sekitar 79% diantara BBM jenis bensin lainnya seperti Pertamax, Turbo, atau Premium. Itu berdasarkan realisasi tahun lalu. Keberadaan Pertalite saat ini menjadi paling penting karena menjadi tulang punggung BBM bagi masyarakat," ungkap Agung.
Konsumsi Pertalite relatif meningkat tiap tahun. Tahun 2017 hingga tahun 2021 konsumsi Pertalite berturut-turut sekitar 14,5 juta KL, 17,7 juta KL, 19,4 juta KL, 18,1 juta KL dan 23 juta KL.
Baca Juga:
Ternyata Harga Asli BBM Pertalite Bukan Rp10.000 per Liter
"Tahun 2020 konsumsi Pertalite turun karena pandemi Covid-19. Namun, tahun 2021 konsumsinya meningkat lagi hingga 23 juta KL. Sedangkan tahun ini diproyeksikan pada kisaran 23 juta KL," tambahnya.
Di sisi lain, perkembangan ini harga minyak dunia saat ini masih tinggi. Harga minyak Brent harian kemarin sempat lebih dari US$ 130 per barel, atau sampai pada Senin Pagi (14/3/2022), harga minyak dunia jensi Brent menyentuh US$ 109 per barel.
"Perkembangan harga minyak dunia terus kita monitor dan antisipasi dampaknya. Yang jelas meskipun harga minyak dunia terus naik, harga BBM yang paling banyak dikonsumsi masyarakat harus tetap dijaga untuk melindungi daya beli masyarakat," tutup Agung.