Martabat Net I Tren penurunan kasus Covid 19 menurun, namun Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk tetap waspada terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Hal tersebut diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers, Senin (15/11/2021) sore, di Kantor Presiden, Jakarta, usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
“Tadi di Ratas Bapak Presiden menyampaikan bahwa memang alhamdulillah kasus sudah menurun, tapi kita harus ekstra waspada terutama menghadapi Nataru, jangan sampai terjadi lonjakan berikutnya,” ujar Budi.
Meski tren kasus harian menurun secara konsisten, Presiden menekankan agar sejumlah daerah harus tetap dimonitor secara ketat untuk menghindari terjadinya lonjakan kasus.
“Bapak Presiden juga menekankan lima provinsi yang jumlah kasusnya sekarang mulai melandai dan ada beberapa indikasi mulai ada kenaikan [kasus] itu harus dimonitor secara ketat. Jadi lima-limanya adalah provinsi di Jawa,” ujar Menkes. Terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, Presiden meminta agar dilakukan surveilans yang ketat terhadap sekolah yang melakukan PTM.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
“Bapak Presiden juga mengarahkan agar sekolah-sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka itu juga dilakukan surveilans yang ketat agar kalau ada indikasi [kasus] kita bisa melakukan tindakan agar tidak menyebar,” ujar Budi.
Menkes menambahkan, pihaknya dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akan segera mengambil langkah untuk meningkatkan surveilans di satuan pendidikan.
“Saya dengan Pak Nadiem akan segera melakukan konsolidasi, rencananya mudah-mudahan minggu ini kita sudah bisa selesaikan bagaimana kita bisa tetap melakukan program [pembelajaran] tatap muka tapi dengan surveilans yang aktif dan yang lebih proaktif,” pungkasnya. (tum)