Sebanyak 16 Kepala SMP dan siswa yang sudah terdaftar dan sudah melakukan pelatihan hampir tigabulan menjadi sia-sia, kepala sekolah tidak memberikan informasi kenapa mereka peserta tidak hadir di hari H.
Martua Lumban Gaol Sekdisbud Taput mewakili Kepala Dinas Pendidikan Tapanuli Utara hadir dengan terlambat.
Baca Juga:
DPMD Kabupaten Kapuas Dorong Setiap Desa Bentuk Perpustakaan untuk Masyarakat
Martua mengatakan, dirinya baru pagi tadi mengetahui kegiatan ini, karena sebelumnya tidak ada laporan maupun undangan resmi terkait kegiatan tersebut.
“Saya yang mewakili, karena Kepala Dinas Pendidikan Taput ada kegiatan yang lain,” katanya.
Panitia Literasi telah mengemas acara itu sedemikian rupa, mempersiapkan segala sesuatunya di Gedung Nasional, semuanya itu jadi sia-sia.
Baca Juga:
Pemerintah Provinsi Gorontalo Yakini SAKTI Tingkatkan Layanan Literasi Digital Masyarakat
Suasana pun tampak lengang, dan wajah panitia dan juri kelihatan muram, bahkan Liaviola Pasaribu salah satu staf inti Bisukma menangis saat menyampaikan tanggapannya, karena dia salah satu yang paling sibuk mengurus persiapan lomba. Panitia dan juri juga kelihatan sedih, merasa terpukul dengan kejadian diluar dugaan itu.
Erikson Sianipar dalam keterangannya kepada wartawan, menyatakan kekecewaan mendalam atas peristiwa yang tak disangka itu.
“Bisukma sudah mengkordinasikan dengan rapi, kelengkapan administrasi dan persiapan materi lomba yang telah disampaikan jauh hari sebelum hari pelaksanaan, selain telah dikonfirmasi kepada pihak terkait,” papar Erikson di tengah kekecewaannya.