Martabat NET | Seseorang yang terinfeksi Covid-19 dan tidak memiliki gejala berat disarankan untuk melakukan isolasi mandiri (isoman). Isoman disarankan sekitar 10 hari hingga 2 pekan atau 14 hari.
Setelah isoman 14 hari selesai, maka masyarakat sudah bisa kembali melakukan aktivitasnya. Namun, bagaimana jika setelah isoman 14 hari masih positif?
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan, apakah perlu melanjutkan isoman dan nantinya harus tes PCR lagi. Hal itu pun dijawab oleh spesialisnya.
Berdasarkan penelitian, virus sudah tidak menularkan lagi setelah 10 hingga 14 hari. Ini disampaikan oleh Spesialis Paru RS Persahabatan dan Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K).
"Virus SARS-CoV-2 setelah 10 hari-14 hari sudah tidak infectious atau menular, tidak aktif lagi," kata Erlina dalam workshop online, melansir dari CNBC Indonesia, Minggu (6/3/2022).
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Erlina menambahkan jika hasil tes menghasilkan positif ini karena DNA virus yang terdeteksi. Alat deteksi bekerja mengenali DNA virus tanpa mengetahui apakah virus aktif atau tidak.
"Kita tahu dari penelitian terpisah setelah 10-11 hari seterusnya, isolat yang ditemukan inactivated," jelasnya.
Kebingungan lain adalah terkait CT Value. Banyak anggapan jika sudah mencapai suatu angka maka sudah tidak akan menularkan lagi.
Dia mengatakan masyarakat tidak perlu lagi mempermasalahkan terkait CT Value. Sebab tidak menunjukkan penularan yang sebenarnya, sisa DNA virus banyak sekali maka juga akan menyebabkan rendahnya CT Value.
Jadi Erlina mengingatkan untuk tidak lagi menjadikan CT Value sebagai patokan. Namun durasi sejak gejala yang dikeluhkan terasa.
"CT Value sudah tidak patokan, jadi patokan lama atau durasi gejala kemudian juga klinis dan keluhannya bagaimana," ujar Erlina. [tum]