Martabat NET | Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ada beberapa alasan mengapa Softbank pergi dan batal berinvestasi di IKN Nusantara tersebut.
Ia menjelaskan alasan sebenarnya perusahaan financial tersebut cabut dari IKN.
Baca Juga:
Penasaran? Simak, Ini Tugas Dewan Ekonomi Nasional yang Dipimpin Luhut
Mulai dari sahamnya yang turun hingga ditinggalkan oleh investor.
1. Saham Softbank Drop
Luhut menjelaskan, alasan pertama Softbank mundur berinvestasi di Indonesia dikarenakan harga sahamnya perusahaannya yang anjlok.
Baca Juga:
Prabowo Resmi Tunjuk Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional
"SoftBank dari awal mundur sejak sahamnya melorot," ujar Luhut saat ditemui di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (15/3/2022).
Diketahui, saham perseroan tersebut di bursa saham Jepang memang anjlok dalam 6 bulan terakhir. Sahamnya terkontraksi hingga minus 34,81% dari 6.542 pada September lalu, kini tersisa 4.265 per lembar saham.
2. Ditinggalkan oleh Investor
Adapun alasan kedua Softbank cabut dari Indonesia, disebutkan Luhut karena ditinggalkan oleh investor utamanya. Sehingga ia tak memiliki cukup modal untuk berinvestasi di IKN Nusantara.
Adapun investor utama Softbank adalah Softbank Vision Fund yang berasal dari Timur Tengah. Sejak 2017, sumber dana utama SoftBank berasal dari sana dan juga Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).
Sekarang keduanya memilih untuk meninggalkan SoftBank Corp.
"Nah sekarang dana dari yang tadinya ke SoftBank itu dana vision keduanya itu enggak jalan," kata dia.
3. RI Dekati Arab Saudi-UEA
Lanjut Luhut, mundurnya SoftBank dari IKN Nusantara membuat pemerintah terus mencari cara mancari sumber pendanaan baru. Salah satunya dari Arab Saudi-UEA yang saat ini akan didekati oleh pemerintah.
Dimana potensi investasi dari kedua negara tersebut cukup besar. Dari SWF UEA saja berpotensi mencapai US$ 20 miliar. Kemudian dari Arab Saudi masih dalam kajian.
"Itu Prince (Arab Saudi) minta masuk ke situ. Kalau beliau angkanya berapa sedang kita godok pertemuan secara virtual dengan timnya," jelasnya.
4. CEO SoftBank Tak Lagi Jadi Dewan Pengarah IKN
Luhut menyebutkan, dengan hengkangnya SoftBank dari investasi di IKN maka posisi CEO nya sebagai dewan pengarah IKN pun dicabut.
Namun, Dewan Pengarah lainnya masih tetap seperti Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) dan eks Perdana Menteri Inggris Tony Blair. [tum]