Martbat.WahanaNews.co | Elite PDI Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno membantah ada miskomunikasi antara Ketum Megawati Soekarnoputri dan Ketum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh. Menurutnya, selama ini tak ada masalah antara keduanya.
Ia bahkan mengaku kesamaan pandangan keduanya lebih banyak persamaan ketimbang perbedaan yang ada.
Baca Juga:
Pilkada DKI Jakarta: Anies Baswedan Hormati Langkah Nasdem yang Tak Mengusungnya
"Sejauh yang saya pahami, tidak ada masalah. Kesamaan pandangannya jauh lebih banyak daripada perbedaannya," ujar Hendrawan melansir CNNIndonesia.com, Selasa (5/7).
Lebih jauh, ia menyebut meskipun Mega dan Paloh memiliki perbedaan pandangan, namun keduanya masih berada dalam ranah kebangsaan yang ada.
"Tokoh-tokoh bangsa ini jika berbeda pandangan pun masih tetap dalam bingkai konsensus-konsensus kebangsaan yang selama ini sama sama kita sosialisasikan terus," sambung Hendrawan.
Baca Juga:
Tanggapi Pesimisme Surya Paloh, PDI-P Ingatkan Potensi Kejutan Politik Anies
Ia pun menyinggung undangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Ketum partai politik (parpol) sesaat sebelum reshuffle kabinet, Rabu (15/6).
"Kalau tak percaya tanya kepada Pak Jokowi yang belum lama ngajak kumpul-kumpul [Ketum Parpol]," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan siap berkomunikasi dengan Megawati kapan pun. Dan menurut dia, pertanyaan soal hubungan PDIP-NasDem juga harus ditanyakan langsung ke Maga, tidak hanya dirinya.
"Saya siap aja berkomunikasi apa aja. Tapi yang harus Anda tanyakan pada Mbak Mega. Mbak Mega, mau berkomunikasi apa enggak. Mbak Mega suka berkomunikasi apa enggak. Mbak Mega merasa ada miskomunikasi apa enggak," kata Paloh dalam program The Politician CNNIndonesia TV, Senin (4/7) malam.
Hubungan Paloh dan Mega menjadi sorotan beberapa pekan terakhir. Terutama setelah acara Rakernas NasDem dan PDIP yang digelar hampir berbarengan pada pertengahan dan pengujung Juni lalu.
Dalam Rakernas NasDem di JCC Senayan, Paloh sempat menyindir soal partai sombong. Partai sombong ini kemudian ditanggapi oleh Megawati saat Rakernas II di Lenteng Agung.
Mega merasa heran jika ada yang menyebut dirinya atau PDIP sombong. Megawati pun mengatakan dirinya tidak pernah menjelek-jelekan partai politik atau ketua umum partai politik manapun. [tum]