Martabat.net | Elite Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tengah melirik Ridwan Kamil untuk diusung sebagai Calon Presiden pada bursa Pilres 2024 mendatang.
Ridwan Kamil diklaim telah sesuai dengan kesepakatan Munas PPP yang menginginkan sosok pemimpin yang bisa mengembangkan pesantren dan dekat dengan para kiai dan habaib.
Baca Juga:
Pemohon Uji Materi UU Pemilu Desak Percepatan Pelantikan Presiden Terpilih
"Para kyai, ulama dan habib sudah mengenal Ridwan Kamil dan melalui forum ini akan menjadi modal yang nantinya dapat mengambil langkah strategis," ungkap Sekjen PPP, Arwani Thomafy, usai kegiatan Munas Alim Ulama PPP di Ponpes Fadhlur Fadhlan, Mijen Semarang, Minggu (17/10/2021).
Arwani menekankan jika para sesepuh ulama pada tahun 2024 nanti mengharapkan ada sosok pemimpin bangsa yang memiliki pemikiran yang luas bagi kepentingan umat Islam.
Selain itu, upaya pengembangan pesantren yang menjadi harapan dari para kiai, ulama dan habib termasuk juga kebijakan politik legislasi.
Baca Juga:
Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo-Gibran, tetapi Rakyat Lebih Percaya Mereka
Sedangkan, Ridwan Kamil mengaku punya kedekatan pribadi terhadap para sesepuh PPP terutama hubungan baiknya kepada almarhum Pengasuh Ponpes Sarang, Rembang, KH Maimoen Zubair.
Dengan Mbah Moen, sapaan akrab Maimoen Zubair, Emil berkata beberapa kali bertemu langsung dan juga didoakan.
Emil juga merasa punya hubungan baik dengan elite PPP lainnya lantaran menjadi parpol pengusungnya saat bursa Pilgub Jabar.
"Jadi saya sudah kenal baik ketua umumnya. Dan sudah pernah didoakan oleh Mbah Moen jadi kedekatannya sudah luar biasa. PPP mengusung saya Pilgub Jabar dan menjadi motor utama," ungkapnya.
Soal kedatangannya di acara Munas Alim Ulama, Emil mengatakan sikapnya merupakan balasan atas itikad baik pengurus PPP yang telah memberikan undangan secara khusus.
Ia bilang upaya yang dilakukan PPP perlu disambut dengan positif karena memberikan dampak di antara keduanya.
"Karena yang mengundang PPP. Saya tidak pilih-pilih justru saya punya politik tahu diri. Karena tahu diri maka tidak punya perahu dan tidak punya partai tentunya siapa yang mengekspresikan kebaik hatian tentunya harus dibalas dengan kebaikan juga. Ada warna dalam ideologinya tidak masalah karena berasaskan pancasila," paparnya. [dny]