Martabat NET | Mengapa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Budi Gunawan menjadi orang nomor satu di Kementerian Kesehatan saat pandemi Covid-19 melanda Tanah Air?
Budi mengungkapkan, Jokowi menginginkan pos tersebut diisi oleh sosok yang tak mempunyai latar belakang di bidang kesehatan.
Baca Juga:
Peduli Lingkungan, PLN Sediakan Mesin Penampung Botol Plastik dan Baju Bekas
Jokowi juga menginginkan agar sosok pengganti Terawan Agus Putranto memiliki karakter yang "tega" mereformasi sistem kesehatan secara komprehensif dan masif.
“Jadi beliau bilang, karena krisis kali ini disebabkan sektor kesehatan, reform aja sekalian sektor kesehatan dan ditaruh bukan orang kesehatan, kalau orang kesehatan katanya berat reform-nya, karena terlalu banyak perasaannya,” kata Budi dalam Seminar Presidensi Indonesia G20 Kepemimpinan untuk Dunia, Kamis (17/3/2022).
“Jadi ditaruh saja yang enggak ada perasannya, ditaruh ke sana (Kemenkes). Ya udahlah jalanin saja tugasnya beliau,” lanjut Budi.
Baca Juga:
8 Alasan Mengapa Pecinta Kesederhanaan Memiliki Karakter Menarik
Ketika Budi dilantik sebagai menteri kesehatan, Jokowi memberikan tugas yang mesti dikerjakan.
Pertama, percepatan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat. Kedua, pandemi Covid-19 harus segera teratasi dan ketiga, mereformasi sistem kesehatan secara komprehensif dan masif.
Budi mengatakan sempat heran mengenai tugas untuk menjalankan reformasi sistem kesehatan.
Akan tetapi, Jokowi meyakini bahwa dirinya bisa memakukan tugas tersebut. Sebab, dia dianggap telah memiliki pengalaman menghadapi krisis karena dirinya sudah dua kali melewati masa krisis, yakni krisis yang terjadi pada 1998 dan 2008.
“Benar juga pengamatan beliau, setiap kali ada krisis, Indonesia berhasil melakukan reformasi besar. Contoh 98 itu reformasi politik paling besar terjadi gara-gara krisis,” ungkap dia.
“Buat saya di sektor keuangan, reformasi paling besar juga terjadi di tahun 98, bank ditutup, dimerger, itu terjadinya di 98,” imbuh dia. [tum]