Martabat NET | PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tetap positif meski perang terjadi.
Perang antara Rusia dan Ukraina yang terjadi di Eropa Timur diprediksi tidak akan berdampak besar terhadap perekonomian Indonesia sepanjang 2022.
Baca Juga:
Tembus Rp1,3 Triliun, Antusiasme Masyarakat Terhadap Tabungan BRI Simpedes Tinggi
Menurut Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno K., perusahaan berharap kondisi makro ekonomi pada 2022 lebih kondusif dibandingkan dengan 2021. Karena itu, BRI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 ada di kisaran 4% - 5%.
"Kondisi makro ekonomi diharap 2022 lebih kondusif dibanding 2021. Maka, proyeksi kami pertumbuhan ekonomi di sekitar 4-5%," kata Vivi dalam konferensi pers RUPS Tahunan BRI 2022, Selasa (1/3/2022).
Dia menyebut, secara konsolidasian BRI Grup memasang target agar pertumbuhan pembiayaan pada 2022 bisa mencapai 9% - 11% secara tahunan. Selain itu, BRI juga memproyeksi tingkat NPL atau Non Performing Loan terjaga di kisaran 2,8% - 3%.
Baca Juga:
Realisasi Penyaluran KUR Sultra Capai Rp3,27 Triliun per Oktober 2024
"Tentunya ini cukup menantang terkait mitigasi Covid-19. Kemudian untuk kredit yang berkualitas rendah atau NPL ada di 2,8%-3% sedangkan Net Interest Margin (NIM) ada di 7,6%-7,8%," katanya.
Sebagai catatan, pada 2021 lalu BRI berhasil mengumpulkan laba bersih sebesar Rp 31,06 triliun. Berdasarkan publikasi laporan keuangan perusahaan, laba bersih tersebut meningkat 66,53% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya senilai Rp 18,65 triliun.
Sedangkan, secara individual (bank only), BRI mencatatkan perolehan laba bersih senilai Rp 32,21 triliun per Desember 2021 dari tahun sebelumnya Rp 18,35 triliun, atau meningkat 75,53%.
Meningkatnya perolehan laba bersih perseroan sejalan dengan meningkatnya pendapatan bunga menjadi sebesar Rp 143,52 triliun pada akhir 2021 dari tahun sebelumnya Rp 135,76 triliun.
Adapun, beban bunga tercatat sebesar Rp 29,43 triliun dari tahun sebelumnya Rp 42,18 triliun. Sehingga, secara konsolidasian, pendapatan bunga bersih emiten bank bersandi BBRI ini senilai Rp 114,09 triliun, naik sebesar 21,91% dari sebelumnya Rp 93,58 triliun.
Sepanjang tahun 2021, perseroan menyalurkan kredit secara konsolidasian sebesar Rp 994,41 triliun, naik 5,36% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 943,79 triliun.
Kenaikan ini sejalan dengan meningkatnya total aset perseroan menjadi Rp 1.678 triliun per akhir Desember 2021 dari tahun sebelumnya Rp 1.610 triliun. [tum]