Martabat.WahanaNews.co | Di tengah rencana kenaikan harga BBM pertalite dan solar bersubsidi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menargetkan inflasi RI tetap di bawah 7 persen.
"Bagaimana ini kita hadapi inflasi agar berada di bawah 7 persen," ucap Luhut dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Selasa (30/8).
Baca Juga:
Wamenkeu Anggito Ungkap Strategi Indonesia Hadapi Dinamika Perekonomian Global
Luhut tak menampik bahwa kenaikan harga BBM akan membuat inflasi semakin tinggi. Berdasarkan hitungannya, setiap kenaikan harga BBM Rp500 per liter, maka akan berpengaruh langsung terhadap inflasi.
"Dampak kenaikan harga BBM kepada inflasi setiap kenaikan harga Rp500 per liter," tutur Luhut.
Untuk itu, ia meminta bantuan pemerintah daerah, TNI, dan Polri untuk ikut membantu potensi lonjakan inflasi jika pemerintah benar-benar mengerek harga pertalite dan solar bersubsidi.
Baca Juga:
Wamenkeu Suahasil: Indonesia Fokus Jaga Tujuan Jangka Panjang di Tengah Gejolak Ekonomi Global
Luhut menjelaskan pemerintah sudah memberikan tambahan bantuan sosial (bansos) dan bantuan langsung tunai (BLT) demi meredam dampak inflasi jika harga BBM subsidi naik.
"Semua ini akan disiapkan sehingga inflasi kita 11,4 persen dari pangan itu bisa diturunkan," imbuh Luhut.
Beberapa tambahan bansos yang dikucurkan pemerintah adalah BLT Rp 600 ribu untuk pekerja bergaji di bawah Rp 3,5 juta, BLT Rp 150 ribu untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dan subsidi transportasi seperti ojek.