Martabat.WahanaNews.co | Menteri Keuangan RI Sri Mulyani mengatakan bahwa dirinya telah melakukan pertemuan terakhir dengan para menteri keuangan dan kesehatan global dari negara anggota G20 telah Menteri Keuangan RI Sri Mulyani mengatakan bahwa dirinya telah melakukan pertemuan terakhir dengan
Melansir dari VIVA, Minggu (13/11) pertemuan ini dimandatkan oleh para pemimpin G20 sejak 2021 lalu, di mana menteri keuangan dan menteri kesehatan membentuk satu gugus tugas bersama kesehatan dan keuangan agar dapat menangani persoalan pandemi, terutama di bidang kesiapsiagaan dan tanggapan atau respons.
Baca Juga:
Sri Mulyani Bagikan Pengalaman Atasi Tantangan Pembiayaan Infrastruktur
"Kita memahami pandemi COVID-19 tidak akan jadi pandemi yang terakhir. Frekuensi dari pandemi dan sifat dari pandemi yang akan menyebabkan kerugian besar dan signifikan terkait dengan nyawa manusia dan ekonomi sangat diakui dan COVID-19 membawa implikasi yang sangat serius dari sisi korban jiwa dan konsekuensi ekonominya," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Opening Remarks on Joint Finance and Health Minister' Meeting (JFHMM), yang diselenggarakan di Bali, Sabtu, 12 November 2022.
Dia juga mengatakan bahwa Pada pertemuan G20, deklarasi Roma memberikan mandat kepada para menteri keuangan dan menteri kesehatan untuk membentuk FIF agar dapat menangani kemampuan dunia untuk mempersiapkan diri dan memberikan tanggapan yang baik untuk pandemi berikutnya.
"Kita sangat senang sekali bahwa pada malam hari ini kita berhasil mencapai hal tersebut dengan cara-cara yang signifikan," ujarnya.
Baca Juga:
Lepas Status Ibu Kota, DKI Bakal Diganti Jadi DKJ
JFHMM yang dipimpin Italia dan Indonesia dan didukung oleh sekretariat, yang didukung oleh WHO dan bank dunia sudah memajukan mandat yang dipimpin G20, dengan membentuk FIF yang akan disebut sebagai pandemic fund.
Di pandemic fund ini, panel independen G20 telah mengidentifikasi bahwa dunia memerlukan kurang lebih Rp10 miliar dana untuk kesiapsiagaan dan respons.
"Kita sudah menerima dua kontributor dari negara anggota G20 dan non anggota G20, dan filantropi mereka semua sudah memberikan kontribusi sampai US$1,4 miliar," tambahnya.