Martabat NET | Saat kunjungan kerja di Jawa Timur, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mengunjungi Pelabuhan Peti Kemas Teluk Lamong Pelindo.
Pelabuhan Peti Kemas ini nantinya menjadi salah satu pelabuhan yang mengutamakan prinsip smart and green port.
Baca Juga:
Penasaran? Simak, Ini Tugas Dewan Ekonomi Nasional yang Dipimpin Luhut
Luhut menyebut, digitalisasi akan menjadi kunci Pelabuhan Peti Kemas Teluk Lamong, agar mencapai target terintegrasi, efektif, dan efisien.
"Untuk jadi pelabuhan yang smart dan green port, kita memang perlu untuk memanfaatkan ranah digital. Ini agar nantinya tercipta kelancaran logistik untuk Provinsi Jawa Timur," ujar Luhut, dikutip dari keterangan pers, Sabtu (12/3/2022).
Beberapa fasilitas yang ditawarkan di pelabuhan ini, yaitu port to door logistic ecosystem, sistem operasional berupa gate, sistem manajemen lalu lintas kapal. Ada juga yard operating system, digiport system, dan aplikasi operasional.
Baca Juga:
Prabowo Resmi Tunjuk Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional
Pelabuhan Peti Kemas Teluk Lamong juga menerapkan kebijakan green terminal. Ini merupakan upaya Pelindo untuk melakukan konservasi tanah dan energi, perlindungan biodiversitas, program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), terminal, serta perlindungan sumber daya.
Pengembangan Investasi Pasca Pandemi
Setelah melakukan kunjungan di Pelabuhan Peti Kemas Teluk Lamong, Menko Marves melanjutkan kembali kunjungannya ke Universitas Airlangga (Unair).
Di sana Menko Luhut menjadi narasumber dalam Airlangga Forum edisi 103 dengan tema Leader Talk: Pengembangan Investasi Pasca Pandemi untuk Transformasi.
Luhut memaparkan beberapa hal, di antaranya kondisi penanganan pandemi Covid-19, hilirisasi industri nikel, kemampuan sumber daya manusia yang didukung pendidikan tinggi, keberhasilan kerja sama investasi Indonesia dengan berbagai negara.
Ia juga menyampaikan komitmen Indonesia sebagai pemimpin untuk energi baru dan terbarukan melalui industri hijau, hingga pembahasan mengenai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) atau local content dalam sebuah produk di Indonesia.
"Negara ini sangat besar dan kalau kita bersatu, terintegrasi, kita akan jadi negara yang hebat yang mampu menyelesaikan masalahnya sendiri," tuturnya.
Rencana Pembukaan Bandara Surabaya untuk PPLN dan Umrah
Seusai kunjungan lapangan dilakukan, Menko Luhut juga mengadakan rapat koordinasi terkait pembukaan Bandara Surabaya bersama Gubernur Provinsi Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.
"Ini kita mau siap-siap uji coba untuk menerima PPLN dari luar negeri dan mulai mengirimkan jemaah umrah kita. Sudah 2 tahun kan kita menunda ini semua, jadi mungkin bisa kita uji coba pelan-pelan dengan prinsip kehati-hatian," ucap Luhut.
Di dalam rapat tersebut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjelaskan beberapa poin kesiapan PPLN dan umrah.
"Sebetulnya sudah kami siapkan berbagai fasilitas untuk PPLN dan umrah. Kami sudah koordinasikan terus dengan TNI Polri, dinas kesehatan, otorita bandara, imigrasi, kepala asrama haji, hingga kakanwil kementerian agama," pungkas Gubernur Khofifah.
Menko Luhut mengatakan agar mencoba menggunakan sistematika yang sudah diujicobakan di Bali dan selalu mengutamakan kehati-hatian.
"Pokoknya kita jangan gegabah, kita coba secepatnya. Nanti juga akan ada para ahli kita yang coba susun kajiannya bagaimana, supaya semua tetap aman," pungkasnya. [tum]