Martbat.WahanaNews.co | Kadisnakanlut Cianjur, Ahmad Rifai mengatakan hingga satu hari menjelang Hari Raya Idul Adha, tercatat 50 ekor sapi di sejumlah peternakan di Cianjur, mati karena PMK. Namun peternak sudah menyembelih sapi karena dagingnya tidak berbahaya untuk dikonsumsi.
Puluhan ekor sapi di sejumlah peternakan di Cianjur, Jawa Barat, mati akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Cianjur menggencarkan pemberian vaksinasi untuk menekan penyebaran virus.
Baca Juga:
24 Desa di Gunung Mas Terima Insentif dari Pemerintah Pusat Karena Kinerja Baik
"Kami langsung menginstruksikan Puskeswan untuk memeriksa secara acak lokasi pemotongan hewan kurban pada hari H Iduladha, termasuk menerjunkan tim, untuk melakukan uji sampling secara acak karena sudah ditemukan kasus PMK pada sapi yang akan dikurbankan," katanya di Cianjur, seperti dikutip Antara, Sabtu (9/7).
Pihaknya akan memastikan tidak ada sapi yang terpapar PMK disembelih saat Idul Adha.
"Hari ini semua tim dan petugas mendatangi sejumlah titik dan peternakan guna memastikan tidak ada hewan kurban yang mengidap PMK disembelih untuk kurban," katanya.
Baca Juga:
Menkeu Sri Mulyani Perketat Buka Rekening Bank, Simak Aturan Terbarunya
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan untuk mencegah penyebaran PMK, pihaknya mempercepat vaksinasi sapi. Tercatat 4.700 ekor sapi sudah terdaftar untuk menjadi prioritas sasaran vaksinasi beberapa hari sebelum Hari Raya Idul Adha.
"Vaksinasi diutamakan untuk sapi yang akan disembelih esok hari atau pada hari Minggu. Kami pastikan stok vaksin mencukupi dan ribuan sapi yang akan dikurbankan dalam kondisi sehat dan tidak terpapar penyakit," katanya.
Pihaknya sudah memerintahkan petugas kesehatan hewan untuk melakukan pemeriksaan hewan kurban di semua lokasi pemotongan hewan kurban di Cianjur.
"Kalau ditemukan ada hewan kurban yang terjangkit jangan dulu dipotong, diwajibkan hanya hewan yang sehat dan sesuai syariat yang disembelih," katanya. [tum]