Martabat NET | Salah satu produk elektronik rumah tangga yang bisa membuat hidup menjadi lebih mudah adalah kulkas.
Sayur dan buah-buahan yang disimpan di kulkas bisa segar lebih lama. Namun, yang perlu diingat, Anda sebaiknya tidak menyimpan makanan yang masih panas di dalam kulkas. Berikut alasannya:
Baca Juga:
YLKI Desak Regulasi Wajib, Konsumen Harus Tahu Bahaya Lemak Trans di Makanan
Mengubah tekstur makanan
Untuk mempertahankan tekstur, Anda disarankan untuk menurunkan suhu makanan terlebih dahulu sebelum menyimpannya di kulkas. Menyimpan makanan panas di kulkas hanya akan mengubah tekstur makanan.
Ashley Schuering, pakar keamanan pangan, memberikan contoh menu mac and cheese atau macaroni schotel yang dimasukkan ke kulkas dalam kondisi panas. Kedua menu ini dibuat dengan dipanggang sehingga bagian luar terasa renyah.
Baca Juga:
BPOM Perkenalkan Regulasi Baru untuk Jamin Keamanan Konsumen Daring
"Panas akan mengakibatkan pengembunan pada wadah, yang kemudian membuat topping jadi lembek, tak renyah lagi," ujar Schuering, mengutip Well and Good.
Menurunkan suhu kulkas
Suhu dingin kulkas akan membantu menghentikan pertumbuhan bakteri sehingga makanan bisa awet hingga beberapa waktu ke depan.
Namun, menyimpan makanan panas di kulkas hanya akan membuat suhu lemari pendingin menurun.
Kelly Jones, ahli diet dan keamanan pangan, mengungkapkan bahwa suhu kulkas langsung turun saat Anda memasukkan sepanci sup panas, lalu pintu kulkas ditutup. Kulkas kemudian perlu waktu untuk mengembalikan suhunya.
"Untuk menjaga suhu aman di kulkas Anda, sebagian besar makanan, terutama yang cair, harus didinginkan mendekati suhu kamar sebelum disimpan," imbuhnya.
Ada kemungkinan pertumbuhan bakteri saat suhu kulkas turun hingga proses menuju suhu dingin normal.
Namun, perlu riset lebih lanjut mengenai seberapa lama kulkas bisa kembali ke suhu semestinya dan pertumbuhan bakteri secara signifikan. [tum]