Martabat.WahanaNews.co | Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan harian pemerintah, tercatat selama periode 4-10 Juni, jumlah kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 dalam sepekan berjumlah 3.346 kasus. Sementara pada periode sepekan sebelumnya atau selama periode 28 Mei-3 Juni, kasus Covid-19 berjumlah 2.123 kasus.
Perkembangan jumlah kasus warga yang terinfeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir. Kenaikan terhitung 57,6 persen lebih tinggi atau 1,5 kali lipat lebih banyak dibandingkan pekan sebelumnya.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Penambahan kasus Covid-19 di atas 500 kasus juga konsisten terjadi selama 4 hari terakhir.
Rinciannya pada 7 Juni kasus berjumlah 518 kasus. Kemudian 8 Juni naik menjadi 520 kasus, 9 Juni kembali meningkat menjadi 556 kasus, dan pada 10 Juni naik menjadi 627 kasus.
Namun, perkembangan jumlah kasus kematian warga akibat Covid-19 menunjukkan tren penurunan kendati tak signifikan. Selama periode 28 Mei-3 Juni, kasus kematian Covid-19 berjumlah 39 kasus. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan data kematian sepekan terakhir yakni 35 kasus kematian.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Pemerintah juga mencatat jumlah warga yang diperiksa Covid-19 mengalami peningkatan. Selama periode 28 Mei-3 Juni, sebanyak 280.751 orang telah diperiksa. Sepekan setelahnya, jumlah warga yang diperiksa naik 18,55 persen menjadi 332.850 orang.
Capaian pemeriksaan Covid-19 di Indonesia dihitung dari hasil pemeriksaan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) alias tes swab, tes cepat molekuler (TCM), dan rapid test antigen.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengungkapkan dua kemungkinan penyebab kenaikan kasus virus corona di Indonesia yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Pertama, imbas mobilisasi masa pasca mudik lebaran. Kedua, varian Covid-19 baru yang juga mulai diidentifikasi di Indonesia.
Budi mengumumkan, Indonesia sudah mengidentifikasi empat kasus mutasi SARS-CoV-2 Omicron baru dari subvarian BA.4 dan BA.5. Empat kasus itu dilaporkan di Bali dengan rincian seorang WNI dan tiga orang WNA.
Dua subvarian baru itu saat ini juga menjadi varian yang diwaspadai di sejumlah negara. Singapura bahkan memprediksi gelombang baru Covid-19 akibat varian Omicron tersebut bakal 'menyerang' Singapura pada Juli mendatang. [tum]