Martabat Net I Akibat berbeda pilhan dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, delapan rumah warga di dibongkar paksa sekelompok orang.
Pembongkaran ini ternyata karena penghuni rumah itu tidak memilih salah satu calon dalam pemilihan kepada desa (Pilkades).
Baca Juga:
Carita Kakek yang Dituduh Curi Ayam Sakral Ibu Kades di Bojonegoro, Dibebaskan Hakim
Momen pembongkaran paksa yang terjadi pada Selasa (16/11/2021) ini terekam dan videonya viral di media sosial.
"Rasakan siapa suruh pilih yang lain cuma gara gara uang lima puluh ribu" teriak salah salah satu massa penyerang dalam rekaman video amatir yang kini viral.
Kepala Kepolisian Sektor Bangkala Iptu Asrullah mengatakan, pembongkaran paksa itu dilakukan oleh pemilik lahan yang merupakan pendukung salah satu calon kepala desa dalam Pilkades di Jeneponto.
Baca Juga:
Dinilai P2KD Curang ,Pj Bupati Aceh Singkil Diminta Batalkan Hasil Pilkades Situbuh Tubuh
"Ada kesepakatan sebelumnya antara pemilik tanah dengan pemilik rumah untuk mendukung salah satu calon kepala desa. Namun, karena pemilik rumah tidak memilih calon yang didukung oleh pemilik tanah sehingga dilakukan pembongkaran," kata Asrullah saat dikonfirmasi, Rabu (17/11/2021) malam.
Hingga hari ini, Kamis (18/11/2021), polisi masih menjaga lokasi terjadinya pembongkaran paksa itu untuk menghindari bentrokan antarwarga.
Pasalnya polisi menduga masih ada beberapa unit rumah di lahan tersebut yang akan dibongkar. "Dari hasil keterangan pemilik tanah bahwa masih ada rumah di atas lahan tersebut yang akan dibongkar. Namun, kami sudah melakukan langkah persuasif agar pemilik rumah diberikan kesempatan untuk membongkar sendiri rumahnya," kata Iptu Asrullah.
Sebagai informasi, Kabupaten Jeneponto menyelenggarakan Pilkades Serentak 2021 pada Senin (15/11/2021). Ada 41 desa yang menyelenggarakan pemilihan. (tum)