Martabat.WahanaNews.co | Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan jumlah wartawan peliput puncak pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang telah berada di Bali sebanyak 1.500 orang.
Menteri Johnny mengimbau wartawan nasional dan asing yang hadir memanfaatkan fasilitas Media Center KTT G20 yang sudah tersedia.
Baca Juga:
Usai KTT G20, Kendaraan Listrik yang Digunakan Mau Dikemanakan?
“Ada ribuan wartawan, saya baru dikasih tahu yang sudah datang sampai saat ini sudah 1.500 orang dari 2.000 orang lebih yang sudah terakreditasi. Di Media Center tersedia semua fasilitas untuk wartawan yang bisa dapat aksesnya,” ujarnya usai meninjau Media Center KTT G20 di Bali International Convention Center Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (14/11/2022).
Menkominfo menjelaskan Tim Media Center KTT G20 telah melakukan berbagai upaya untuk menyediakan fasilitas bagi wartawan. Menurutnya, akses media center diperuntukkan bagi awak media terakreditas yang tidak mendapatkan akses untuk meliput secara langsung di lokasi pelaksanaan KTT G20.
“Bagi wartawan yang mau meliput di Apurva secara fisik itu short listed, terbatas, tidak semuanya. Namun, kegiatan di Apurva saat pembukaan dan kegiatan lainnya yang dihubungkan dengan media center. Semuanya terhubung secara real-time dengan media center. Sehingga wartawan tidak perlu semuanya ke sana, cukup dari sini,” tuturnya.
Baca Juga:
Berikut 4 Fakta Kematian Anggota Polisi Pengaman G20 di Tangan PSK MiChat
Rangkaian kegiatan KTT G20, terutama pembukaan akan disiarkan secara langsung. Selanjutnya terdapat agenda rapat tertutup serta intervensi dari masing-masing kepala negara. Setelah itu, agenda tertutup, Presiden Joko Widodo akan memberikan media briefing kepada wartawan.
“Ada press briefing sesi pertama, sesi kedua, aktivitas di kawasan mangrove, dan sesi ketiga. Tentu saja, itu sangat tergantung kepada isu yang berkembang dalam rapat para kepala negara,” ujar Menteri Johnny.
Menkominfo menyatakan, Media Center KTT G20 telah menyiapkan fasilitas untuk siaran langsung dan konferensi pers oleh Presiden Joko Widodo. Namun, menurutnya waktu dan kesempatan Kepala Negara akan disesuaikan dengan agenda Presiden.