Martabat.WahanaNews.co | Sofyan Djalil merupakan pejabat petahana dari masa Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla pada Kabinet Kerja. Ia pertama kali ditunjuk menjabat sebagai menteri ATR pada 27 Juli 2016.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberhentikan Sofyan Djalil dari kursi menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) dalam Kabinet Indonesia Maju.
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Penghargaan Bergengsi ‘Indonesia Most Powerful Women Awards 2024’
Sebelum menjadi pucuk pimpinan di Kementerian ATR atau Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan sempat mengemban jabatan sebagai menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Ia mengemban tugas tersebut di bawah Pemerintahan Jokowi jilid I pada 27 Oktober 2014 hingga 12 Agustus 2015.
Jauh sebelum menjadi membantu Jokowi, pria kelahiran 23 September 1953 silam itu sudah mondar-mandir di kursi menteri selama kurang lebih 13 tahun.
Baca Juga:
Buntut Kritik PSN PIK 2, Said Didu Penuhi Panggilan Polisi
Ia lebih dulu menjabat sebagai menteri BUMN di era presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan masa jabatan 9 Mei 2007-20 Oktober 2009.
Di era SBY, Sofyan juga menjajal dua kabinet kerja SBY sebagai presiden petahana. Pada masa jabatan 21 Oktober 2004-9 Mei 2007, ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.
Kini, Sofyan lengser dari jabatannya digantikan oleh mantan panglima TNI Hadi Tjahjanto. Pria kelahiran Aceh Timur itu boleh dibilang menteri paling awet di Pemerintahan Indonesia.
Ia merupakan sarjana hukum Universitas Indonesia pada 1984 dan meneruskan studinya di AS dengan gelar Master of Arts dari Tufts University, Medford.
Tak sampai di sana, Sofyan kembali menyabet gelar Master of Arts in Law and Diplomacy dengan bidang studi international economic relation dari Tufts University. Terakhir, ia meraih gelar Doctor of Philosophy dari Tufts University pada 1993. [tum]