Jurnalmaritim.id | PT Pelindo Jasa Maritim, Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Group bakal menjadikan Batam sebagai pusat maritim untuk kegiatan pandu dan tunda kapal.
General Manager (GM) Pelindo Cabang Batam SPJM, Capt Al Abrar mengatakan bahwa Batam saat ini pesat berkembang terutama di Pulau Nipa, Kepulauan Riau.
Baca Juga:
Menko Airlangga Ingatkan agar Koperasi Utamakan Anak Muda dan Digitalisasi
Sebagian besar adalah kapal dengan rute ocean going yang transit di Batam untuk proses pemindahan muatan karena ukuran kapal mereka besar dan draftnya mencapai kedalaman 21 meter.
Oleh sebab itu pihaknya berupaya untuk selalu bisa menjaga pelayanan atau lebih meningkatkan pelayanan yang sudah dilakukan selama ini.
“Kita akan selalu meningkatkan terus service kita terutama dari sisi SDM yang menjadi tulang punggung pelayanan di Nipa,” Kata Abrar.
Baca Juga:
Bakamla RI Jemput 16 Nelayan Indonesia Yang Ditangkap Malaysia
“Nipa itu the big five in the world, nomor lima terbesar di dunia untuk kegiatan STS (Ship to Ship). Jadi kapal-kapal VLCC ada di sana semua. Kapal-kapal itu dari Timur Tengah, tujuannya sebenarnya ke Tiongkok, cuma karena kapalnya besar dan draft-nya dalam 21 meter, kapal ini tidak bisa ke Tiongkok jadi transit di Batam. Jadi di Nipa itu proses pemindahan muatan dari satu kapal ke kapal lain,” terangnya.
Nipa lanjut Abrar, adalah sebuah wilayah di Batam, Kepulauan Riau yang oleh Pemerintah diberikan izin kepada Pelindo untuk mengelola daerah berlabuh jangkar.
“SPJM Cabang Batam siap melayani kapal-kapal baik kegiatan-kegiatan STS, waiting order, repair kapal, maupun untuk kegiatan-kegiatan lainnya juga seperti lifting. Semuanya kami siapkan untuk di Nipa.”
“Percayakan kapal Anda pada kami. Layanan terbaik kami siapkan bahkan untuk di luar Batam bila memang diperlukan ekspansi ke sana, seperti di Natuna maupun daerah lainnya,” ujar Abrar.
Saat ini lanjut dia, kapal yang dilayani oleh Cabang Batam cukup banyak.
“Alhamdulillah kita bisa memenuhi berbagai layanan baik di Batam maupun di sekitarnya,” ujarnya.
Di Batam, meskipun pelabuhan umum terbatas, namun banyak TUKS (Terminal untuk Kepentingan Sendiri) yang banyak disandari oleh kapal-kapal asing, terutama untuk kapal-kapal di galangan, mempercayakan dan mengandalkan layanan dari cabang ini.
Pasca serah terima operasi (STO) Cabang Batam oleh Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), memang menunjukkan pertumbuhan sebesar 13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Seperti kita ketahui, Cabang Batam dengan SPJM baru satu triwulan ini menjalani STO.
Dia menaruh harapan yang besar terhadap pengembangan marine bisnis, utamanya untuk kegiatan STS Nipa.
“Itu akan sangat luar biasa. Kami harap dengan upaya ini, kontribusi terhadap Perusahaan juga dapat meningkat, misalnya dari sisi pendapatan yang ditargetkan bertambah 20% dari periode yang sama tahun lalu,” ucapnya. [jat]