Jurnalmaritim.id | TNI Angkatan Laut (AL) memiliki alat utama sistem senjata (alutsista) kapal perang KRI Ajak-653. KRI Ajak-653 baru saja rampung dari pemeliharaan depo (hardepo) atau pemeliharaan perbaikan kapal secara menyeluruh pada Desember 2021.
PT Len Industri (Persero) dipercaya TNI AL untuk meng-upgrade hardware dan software Combat Management System (CMS) Mandhala, serta mengintegrasikannya dengan sistem senjata, radar dan juga sensor-sensor kapal perang.
Baca Juga:
Danlantamal IX Buka Latihan Uji Terampil Pangkalan
CMS merupakan brainware yang berfungsi melakukan pengolahan data dari berbagai sensor menjadi informasi navigasi, potensi ancaman, serta reaksi yang dapat dilakukan untuk melumpuhkan ancaman tersebut.
CMS juga dapat memberikan visualisasi menyeluruh terhadap situasi taktis pertempuran, menyediakan sarana untuk melakukan reaksi secara efektif dan efisien melalui sistem persenjataan yang dimiliki.
Spesifikasi KRI Ajak-653
Baca Juga:
Dua Pejabat Tinggi di Bakamla RI Resmi Dilantik
Dilansir dari laman bumn.go.id, KRI Ajak-653 merupakan jenis Kapal Cepat Torpedo (KCT) yang bertugas sebagai elemen pemukul musuh. Hal itu dapat dilakukan baik di permukaan maupun di bawah permukaan (anti submarine warfare), termasuk sebagai kapal pendeteksi anti-kapal selam.
Pada 1989, KRI yang sebagian lambung kapal dan peralatannya dibuat di Lurssen Jerman ini masuk sebagai bagian dari Satuan Kapal Cepat Armada Timur TNI-AL, Surabaya, dan dipasang di PT PAL.
KRI Ajak-653 memiliki panjang 58,1 meter, lebar 7,6 meter, dan draught 2,95 meter. Kapal ini memiliki bobot 445 ton pada beban penuh serta memiliki kecepatan maksimal 27 knot dengan daya jelajah 2.200 mil.
Selain itu, KRI Ajak-653 kini sudah dilengkapi dengan combat system buatan Len yang terintegrasi dengan senjata meriam 57 mm dan 40 mm. Kemudian radar navigasi, radar surveillance, sensor (electro-optical targeting system) EOTS, gyro vertical, speedlog, hingga sensor arah angin.
Selain KRI Ajak-653, ini KCT yang pernah dimiliki TNI AL
TNI AL juga pernah memiliki Kapal Cepat Torpedo bernama KRI Matjan Tutul-602. KRI Matjan Tutul-602 merupakan alutsista dari Satuan Kapal Cepat generasi pertama TNI AL buatan Jerman Barat.
Kapal tempur ringan dengan membawa senjata mematikan dikembangkan pertama kali pada Perang Dunia I dan dikenal sebagai dikenal sebagai Coastal Motor Boats.
Kapal yang hanya berbobot sekitar 15 ton ini digunakan sebagai bagian dari pertahanan pantai. Kapal jenis ini mulai naik daun pada Perang Dunia II karena terbukti mampu menenggelamkan kapal kombatan utama yang ukuran dimensinya jauh lebih besar darinya.
Dari spesifikasinya, MTB kelas Matjan Tutul memiliki ukuran panjang 42,6 meter, tetapi lebarnya tidak lebih dari 7,1 meter. Sementara bobotnya 183,4 ton dengan postur bodi kapal terlihat langsing. [jat]