Jurnalmaritim.id | Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengajak pemerintah daerah di Raja Ampat, Papua Barat, menggerakan warga setempat dalam berbagai kegiatan untuk menjaga kesehatan laut di salah satu kawasan wisata ikonik ini.
“Raja Ampat ini, ikon Indonesia yang harus selalu bersih, bahkan telah diakui dunia sebagai tempat yang bagus, harus dipertahankan. Maka, saya mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga laut kita dari sampah, Pemda harus bisa menjadi corong kita untuk menggerakan masyarakat Raja Ampat untuk aktif membersihkan sampah, dan tidak mengotori laut,” ujar Menteri Trenggono dalam rilis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Baca Juga:
Menteri Trenggono 'Sulap' Kampung Nelayan Modern di Biak Numfor
Raja Ampat, ujar dia, adalah simbol legenda Indonesia sehingga diharapkan agar hingga ratusan tahun ke depan Raja Ampat tetap menjadi ikon Indonesia yang bagus di mata dunia, dan menjadi wilayah pesisir yang tetap bersih.
Menteri Trenggono juga turun langsung membersihkan sampah di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.
Kegiatan Bulan Cinta Laut (BCL) di Raja Ampat ini menjadi bagian dari kampanye menjaga kesehatan laut pada kunjungan kerja Menteri Trenggono di wilayah pesisir Indonesia Timur, yang dimulai dari Ternate, Tidore, Halmahera Barat, Moratai dan sampai di Raja Ampat, Rabu pagi.
Baca Juga:
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Pascaproduksi Perikanan Tangkap untuk Kepentingan Nelayan
Menteri Trenggono Berharap Kegiatan BCL ini harus menjadi slogan dari Direktorat Jenderal Pengelola Ruang Laut.
Menurut dia, kegiatan BCl ini akan berpengaruh pada dunia internasional, karena selain menjalankan mandat Peraturan Presiden Nomoe 38 Tahun 2018, juga tindak lanjut komitmen Pemerintah untuk mengurangi sampah plastik di laut sebesar 70 persen sampai dengan tahun 2025.
Disebutkan, sampah laut juga menjadi isu turunan dari perhelatan internasional G20 dalam segmen Environment and Climate Sustainability Working Group (ECSWG) yang mengupas isu lingkungan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manopo kembali menjelaskan dampak yang akan terjadi jika sampah di laut tidak dikelola dengan baik.
“Hal ini akan menjadi ancaman bagi laut, hingga berdampak bagi kehidupan manusia. Mulai dari mikro dan nano plsatik yang akan merusak ekosistem pesisir dan termakan oleh biota laut, lalu produktivitas perairan laut akan menurun, dan masuk ke rantai makanan, hingga akhirnya sangat berpotensi menimbulkan masalah pada kesehatan kita,” tegas Victor.
Sebagai informasi, sampah-sampah yang telah dibersihkan dari Pantai WTC tersebut terkumpul sebanyak 400,62 kilogram.
Sebelumnya, KPP juga telah menggelar rangkaian Bulan Cinta Laut yaitu kegiatan bersih pantai dan laut di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, tepatnya di Pantai Kastela, Selasa (8/3).
Sebanyak 2,6 ton sampah berhasil dikumpulkan dalam kegiatan yang melibatkan pemda dan berbagai lapisan masyarakat tersebut. [jat]