Jurnalmaritim.id | Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB University menggandeng Politeknik Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangandaran (DKPKP) perkuat kerja sama dalam bidang Kelautan dan Perikanan.
Komisi Riset, Inovasi, Kerjasama dan Internasionalisasi (RIKI) Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan yang terdiri dari Riza A. Pasaribu, MSi dan Dea Fauzia Lestari, MSi berkesempatan bertemu dengan Wakil Direktur I Dr Achmad Sofyan dan Ketua Program Studi Teknologi Kelautan (TKL) Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran, Yuni Ari Wibowo, MT.
Baca Juga:
KIP Sasar Potensi Ekonomi Maritim dan Ekosistem Logistik
Beberapa kerjasama yang didiskusikan meliputi pertukaran mahasiswa dan taruna, koordinasi terkait kegiatan merdeka belajar, pertukaran dosen, magang di laboratorium setiap institusi, pengabdian masyarakat, serta serangkaian kemungkinan kerja sama lain yang berkaitan dengan penelitian, pengembangan, dan pengabdian.
"Kerja sama ini merupakan gagasan yang baik dan kami rasa perlu dilakukan, untuk menunjang perkembangan dan peningkatan kualitas pendidikan tinggi, tidak hanya di ITK tapi juga di Politeknik Pangandaran. Pada akhirnya, kedua instansi ini akan mampu mencetak semakin banyak lulusan dengan kompetensi dan kualifikasi sesuai dengan kebutuhan dunia industri,” ujar Riza, selaku koordinator komisi RIKI.
Sejalan dengan Riza, Dea Fauzia mengungkapkan bahwa kerja sama ini akan sangat menguntungkan, baik Departemen ITK maupun Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran melalui sharing knowledge yang nantinya akan memperkuat aplikasi kelautan dan kemaritiman.
Baca Juga:
Pemerintah Lebanon Setujui Kesepakatan Perbatasan Maritim dengan Israel
Namun demikian, karena IPB University merupakan perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berbeda dengan Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran yang berada di bawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, ia memandang perlu adanya koordinasi yang baik demi kelancaran kerja sama antara dua belah pihak.
“Tentunya dengan koordinasi yang baik, akan membuahkan hasil kerja sama yang optimal, kita harus mengembangkan kerja sama ini secara kolaboratif,” ungkap Dea.
Rencana kerja sama inipun disambut dengan baik oleh pihak Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran.
Terlebih lagi, terdapat beberapa alumni dari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan yang berstatus pengajar di Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran.
Tidak hanya dengan pihak Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran, penjajakan kerja sama juga dilakukan dengan Dinas Kelautan Perikanan Dan Ketahanan Pangan (DKPKP) Kabupaten Pangandaran.
Rencana kerjasama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran dengan IPB University terkait Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat Nomor: 130/2208/Pem/2020 Nomor: 73/IT3/HK.01/2020.
Kepala DKPKP Dedi Surachman, mengaku sangat mendukung penuh kerjasama ini dan menyampaikan bahwa Kabupaten Pangandaran sangat membutuhkan dukungan dari akadimisi dalam pengembangan kegiatan di wilayahnya.
Sekertaris Dinas Bambang Suyudono, menambahkan bahwa perlu adanya pendekatan dan kegiatan bersama untuk terjun secara langsung kepada masyarakat serta pengaplikasian teknologi yang sudah banyak dikembangkan oleh akademisi dan peneliti di kampus.
Hal ini sangat sejalan dengan program pengabdian kepada masyarakat yang merupakan salah satu tridharma perguruan tinggi.
Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Dr Hawis Madduppa, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan win-win solution bagi Departemen ITK dan instansi terkait, dalam hal ini Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran serta DKPKP Kabupaten Pangandaran.
Sebab, tidak hanya mendukung pengembangan akademik dan keilmuan, kesempatan kerja sama ini juga membawa dampak baik lainnya seperti peningkatan jejaring, kualitas, dan citra dari instansi bersangkutan.
“Kerja sama ini mengangkat reputasi kita semua, perluasan jaringan juga akan memberikan wawasan dan perspektif berbeda yang mampu mengisi celah kosong yang ada di masing-masing instansi dan mungkin juga instansi lain yang bersangkutan. Tentunya ini akan menjadi baik, karena kita akan mampu mengatasi setiap kekurangan yang ada dan kita akan sama-sama memperoleh pembelajaran,” tutur Dr Hawis. [jat]