Jurnalmaritim.id | IMO baru saja menggelar webinar regional tentang Cape Town Agreement 2012, yang membahas peluang dan manfaat perjanjian tersebut dalam meningkatkan keselamatan operasi penangkapan ikan. Dalam webinar dua hari (13-14 April) tersebut, sejumlah negara dari kawasan Afrika Utara, Timur Tengah dan Mediterania berbagi informasi tentang kemajuan upaya ratifikasi Cape Town Agrement 2012 di negara mereka.
IMO Cape Town Agreement (CTA) 2012 adalah instrumen internasional keselamatan kapal penangkap ikan. CTA adalah ‘SOLAS’nya kapal ikan dengan panjang 24 meter dan lebih. CTA 2012 akan berlaku (enter into force) jika diratifikasi oleh minimal 22 negara yang merepresentasikan 3600 unit kapal ikan yang beroperasi di high seas. Sampai saat ini CTA 2012 belum berlaku, karena jumlah peratifikasi baru mencapai 16 negara. Padahal, IMO menargetkan enter into force pada tahun 2022.
Baca Juga:
BPDPKS-BRIN Dorong Pemanfaatan Sawit untuk Hortikultura Indonesia
Perwakilan dari negara-negara yang hadir di webinar tersebut banyak menyoroti manfaat bagi negara yang meratifikasi CTA 2012. Salah satunya adalah memiliki instrumen untuk menciptakan kesetaraaan dalam usaha perikanan tangkap (same level plating field), karena dapat memaksa setiap kapal ikan yang beroperasi di perairan teritorial mereka untuk menerapkan standar keselamatan yang sama. CTA 2012 juga menyediakan ketentuan inspeksi terhadap armada kapal ikan, yang sama antara negara.
Para pembicara dari IMO, ILO, dan FAO menekankan pentingnya ratifikasi CTA 2012 dalam menekan tingginya angka kematian awak kapal ikan dan kecelakaan kapal ikan di setiap tahunnya. Mereka juga menunjukkan bahwa implementasi CTA 2012 secara global, seragam dan efektif, juga akan mengurangi praktek IUU (illegal, Unreported, Unregulated) dalam perikanan tangkap. Pelaku IUUF umumnya beroperasi dengan standar keselamatan kapal dan perlindungan tenaga kerja yang buruk.
Enter Into Force Tahun 2022
Baca Juga:
Genjot Ekspor ke Wilayah Afrika Barat, Kemendag Gelar Seminar Web Tentang Merek
Webinar IMO yang bekerja sama dengan The Pew Charitable Trusts ini merupakan yang ketiga dari rangkaian webinar regional tentang Keselamatan Kapal Ikan. Di ujung acara, seluruh peserta webinar menandatangani pernyataan bersama yang dapat dilihat di sini.
Sebelumnya, webinar serupa sudah dilaksanakan untuk kawasan Afrika bagian selatan pada Februari 2021. Webinar regional berikutnya akan digelar dengan kepesertaan dari Eropa dan Asia Barat pada 21-22 Juni 2021.
Serial Webinar on Fishing Vessel Safety digelar IMO untuk mempromosikan dan meningkatkan pengetahuan tentang CTA 2012, serta menjadi wadah bertukar informasi antar negara-negara yang telah meratifikasi CTA 2012, termasuk dengan negara-negara yang sedang dalam proses ratifikasi. Sebelumnya pada September 2020, IMO bersama ILO dan FAO meluncurkan buku Fishing Vessel Safety. Baca di sini.
Perluncuran buku dan menggelar serial webinar di tingkat regional merupakan bagian dari.upaya IMO agar CTA 2012 mencapai enter into force di tahun 2022.
Indonesia sendiri baru menyampaikan komitmennya untuk meratifikasi CTA 2012. Namun Indonesia sudah meratifikasi 2 (dua) instrumen lainnya yang terkait industri perikanan, yaitu PSMA (Port States Measures Agreement) pada tahun 2016 dan SCTW-F (Standard Training and Certification and Watchleeping for Fishing Vessel Personel) pada tahun 2019. [jat]