Jurnalmaritim.id | Kapal motor yang ditumpangi tujuh nelayan asal Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan hilang kontak di wilayah perbatasan laut Indonesia dan Australia, Kamis (24/3).
"Basarnas Kupang menerima informasi dari BCC (Basarnas Command Center) ada perahu yang mengalami kerusakan mesin di wilayah perairan Indonesia-Australia," kata Kepala Kantor Basarnas Kelas A Kupang, Emi Friezer, Sabtu (26/3).
Baca Juga:
Papua Nugini Tembak Kapal Nelayan Merauke, Satu ABK Tewas
Ia menjelaskan tim Basarnas Kupang didukung dengan Kapal Negara SAR Antareja 233 telah diberangkatkan ke lokasi pada Jumat (25/3) untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.
Sesuai informasi dari Simon Sera, pemilik perahu, KM Dioskuri dinahkodai Wahyu Defretes dengan enam anak buah kapal (ABK), yaitu Bachtiar Domun, Udin, Jun, Rama Pello, Rian dan Kom Pello.
Kapal asal Pulau Rote itu berada di kawasan perairan Indonesia-Australia untuk mencari teripang.
Baca Juga:
Kapal Kargo Tabrak Kapal Nelayan Hingga Tenggelam, 15 ABK Dinyatakan Selamat
Emi mengatakan sejak Jumat tim SAR bersama Basarnas Command Center terus melakukan komunikasi serta koordinasi dengan pihak Australia, mengingat posisi KMN Dioskuri berada di daerah sekitar perbatasan antara negara Indonesia dan Australia.
Menurut dia melalui upaya komunikasi dan koordinasi serta pergerakan unsur ke lokasi kejadian diharapkan agar para nelayan dapat segera ditemukan.
Tim SAR yang dilibatkan dalam operasi SAR ke wilayah perairan Australia itu, antara lain tim SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, ABK KN SAR Antareja 233, personel Satuan Patroli Lantamal VII Kupang serta dari Bakamla Kupang. [jat]