Jurnalmaritim.id | China pertama kalinya meluncurkan supercarrier 'Fujian' pada 17 Juni 2022.
Adapun supercarrier itu merupakan Kelas Tipe 003 yang diluncurkan di Galangan Kapal Jiangnan di Shanghai.
Baca Juga:
Rayakan 20 Tahun Kerjasama, Provinsi Fujian-Tiongkok Komitmen Tanamkan Investasi Triliunan Rupiah di Jateng
Dengan kapal perang yang diperkirakan memiliki bobot antara 85.000 dan 100.000 ton, sejauh ini diketahui ini adalah yang terbesar dari Angkatan Laut Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Military Watch Magazine, kapal yang diberi nama Fujian ini adalah kapal induk China ketiga yang mampu menampung pesawat bersayap tetap.
Kapal ini juga sama seperti kapal perang Liaoning dan Shandong berdasarkan desain Kelas Kuznetsov Soviet.
Baca Juga:
Mengenal USS Abraham Lincoln, Kapal Induk yang Berjasa dalam Tragedi Tsunami Aceh
Tak hanya itu, kapal ini juga kapal ke-6 China secara keseluruhan dengan tiga kapal induk Kelas 075.
Konstruksi dilaporkan telah dimulai pada Maret 2015, sekitar waktu yang sama ketika kapal induk berbobot 67.000 ton Shandong diletakkan di galangan kapal saudara di Dalian.
Meskipun kapal induk yang lebih besar membutuhkan waktu dua kali lebih lama untuk diselesaikan dengan peluncuran Shandong hanya dua tahun kemudian.
Di samping itu, kapal Kelas Tipe 003 ini diharapkan memiliki keunggulan signifikan dibandingkan semua kelas kapal induk lainnya.
Baik itu dalam hal kemampuan sayap udaranya.
Dirancang dengan propulsi konvensional daripada nuklir, kapal ini diperkirakan akan ditujukan untuk operasi di Pasifik mungkin di luar Asia Timur ke Pasifik Timur.
Operasi efektifnya sebagian besar akan difasilitasi oleh kemajuan yang dibuat sektor pertahanan China dalam kecanggihan pesawat tempur, drone, kapal perusak, kapal logistik, dan berbagai aset lainnya.
Dikutip dari aerotime.aero, ini juga merupakan kapal induk pertama China yang dilengkapi ketapel untuk meluncurkan pesawat.
Ini juga menandai kemajuan yang signifikan dibandingkan dengan kapal induk sebelumnya.
Adapun ketapel elektromagnetik kapal induk ini harus memungkinkan untuk meluncurkan pesawat yang lebih berat.
Ini artinya, harus ada lebih banyak muatan untuk pesawat tempur dan jet serang, serta jenis pesawat baru.
Hal ini juga diharapkan menjadi yang pertama mengoperasikan FC-31, jet tempur generasi kelima kedua China yang kapasitasnya untuk beroperasi dari kapal induk telah diisyaratkan oleh media pemerintah negara itu.
Walaupun begitu, belum ada pengumuman resmi tentang jenis pesawat yang akan dibawa Fujian.
Menurut Xinhua, perpindahan Fujian lebih dari 80.000 ton, yang membuatnya menjadi yang kedua setelah kapal induk nuklir kelas Gerald R. Ford dan kelas Nimitz yang dioperasikan oleh Angkatan Laut AS.
Sementara secara signifikan lebih besar dari kapal induk bertenaga konvensional lainnya, Fujian menggunakan propulsi listrik terintegrasi.
Hal ini dikarenakan kapal induk bertenaga nuklir pertama China, yang saat ini dikenal sebagai Tipe 004, masih dalam pembangunan. [jat]