Jurnalmaritim.id | TNI Angkatan Laut (AL) memiliki alat utama sistem senjata (alutsista) kapal perang KRI Frans Kaisiepo-368.
KRI Frans Kaisiepo-368 adalah kapal perang TNI AL yang dipesan dari Negeri Kincir Angin, Belanda, dan tiba di Indonesia pada 2009.
Baca Juga:
Diam-diam Bela Iran, Rusia Kerahkan Kapal dengan Rudal Supersonik
Dikutip dari kominfo.jatimprov.go.id, KRI Frans Kaisiepo-368 memperkuat Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Komando Armada Timur (Koarmatim).
KRI Frans Kaisiepo-368 yang tak lain kapal perang korvet ini berjenis Ship Integrated Geometrical Modularity Approach (Sigma).
Lantas, seperti apa spesifikasi KRI Frans Kaisiepo-368?
Baca Juga:
TNI Kerahkan Kapal Perang Bikin Kocar-Kacir Pasukan Musuh
Spesifikasi KRI Frans Kaisiepo-368
KRI Frans Kaisiepo-368 dibuat di galangan kapal Schelde Naval Shipbuilding (SNS) Vlissingen, Belanda.
Ada tiga kapal yang serupa dengan KRI Frans Kaisiepo-368, yang telah datang lebih dulu dan memperkuat jajaran TNI AL.
Ketiganya antara lain KRI Diponegoro-365 yang datang di Tanah Air pada 17 September 2007, KRI Hasanudin-366 yang datang pada 1 Februari 2008, dan KRI Sultan Iskandar Muda-367 yang datang pada 3 Desember 2008.
KRI Frans Kaisiepo-368 memiliki bobot 1.692 ton, panjang 90,71 meter, dan lebar 13,02 meter.
Kecepatan maksimumnya 28 knots. Jarak jelajah 3.000 nautical mile, kurang lebih 5.556 kilometer, dengan kecepatan rata-rata 18 knots.
Dengan maksimal 80 anak buah kapal (ABK), KRI Frans Kaisiepo-368 juga memiliki ketahanan operasi selama 20 hari terus-menerus di laut.
Sedangkan persenjataan yang dimiliki, yaitu rudal anti kapal Exocet MM-40, rudal anti pesawat Mistral dengan delapan peluncur, serangan udara Mistral Tetral, dan empat rudal permukaan Exocet.
Kemudian meriam Oto Melara 76 mm di dek depan, dan di samping kanan-kiri terpasang meriam Vector G12 20 mm, serta dua peluncur torpedo.
Selain itu, kapal perang ini memiliki komputerisasi persenjataan Thales Tacticos, radar tiga dimensi, radar pelacak Lirod MK-2, dan Sonar Thales Kinglip aktif-pasif.
Asal-usul penamaan KRI Frans Kaisiepo-368
Nama Frans Kaisiepo pada kapal perang TNI AL ini adalah nama salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Papua.
Frans Kaisiepo adalah gubernur kedua Papua periode 1964-1973.
Sosoknya dikenal sangat berani karena menentang niat Belanda untuk memasukkan Irian ke Negara Indonesia Timur (NIT).
Saat Konferensi Meja Bundar (KMB) antara Belanda dan Indonesia di Den Hag, Frans Kaisiepo menolak diangkat sebagai delegasi Belanda.
KMB menghasilkan keputusan pengakuan kedaulatan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Namun, Belanda bersikeras bahwa Irian termasuk ke dalam wilayah Kerajaan Belanda.
Sikap keras kepada Belanda ini akhirnya menimbulkan konfrontasi antar-kedua negara.
Pada 19 Desember 1961, Presiden Soekarno mengumumkan Trikora sebagai upaya membebaskan Irian Barat yang dilanjutkan dengan operasi militer Trikora.
Dalam konfrontasi ini, Frans Kaisiepo turut aktif membantu Angkatan Perang RI untuk mendarat di Irian Barat. [jat]