Jurnalmaritim.id | Rusia memiliki deretan kapal perang canggih, beberapa di antaranya digunakan sebagai uji coba rudal-rudal hipersonik.
Berdasarkan data Greek Reporter, Rusia menempati posisi negara dengan kekuatan militer terkuat kedua di dunia.
Baca Juga:
Sindir Armada Rusia Lewat Perangko, Website Kantor Pos Ukraina Tumbang
Peringkat ini tentu saja ditentukan berdasarkan kepemilikan Rusia atas armada tempur, termasuk kapal perang.
Kapal perang, baik permukaan maupun kapal selam, menjadi andalan banyak negara untuk memperkuat pertahanan hingga menyerang musuh.
Kapal perang terbagi menjadi kapal induk, kombatan, patroli, angkut, dan kapal pendukung, serta yang beroperasi di kedalaman yakni kapal selam.
Baca Juga:
Ukraina Sebut Kapal Perang Rusia Tenggelam Akibat Rudal Neptunus
Bicara tentang kapal perang permukaan Rusia, tak lepas dari kelas Kirov. Mereka merupakan kapal penjelajah berpeluru kendali yang menggunakan tenaga nuklir.
Kapal-kapal ini dibangun sejak masa Uni Soviet dan masih ada yang digunakan sampai saat ini setelah mengalami peremajaan.
Kelas Kirov merupakan kapal kombatan permukaan terbesar dan terberat. Di antara kapal perang modern, ukurannya kedua setelah kapal induk.
Munculnya kelas Kirov sangat diperhatikan Angkatan Laut AS, bahkan berperan penting dalam peluncuran ulang kapal perang kelas Iowa oleh AL AS pada 1980-an.
Di dekade 2010-an, Rusia juga membangun kapal perang fregat kelas Laksamana Gorshkov yang setiap armadanya dipersenjatai dengan 16 dan 32 sel VLS.
Deretan kapal ini masih dibangun perusahaan pertahanan Rusia Severnaya Verf di St Petersburg untuk AL Rusia.
Kelas kapal bernama Proyek 22350 ini dirancang oleh Biro Desain Severnoye, menggabungkan penggunaan teknologi siluman.
Pada Agustus 2020, perusahaan dan AL Rusia meneken kontrak pengadaan 10 kapal untuk pengiriman sampai tahun 2027.
Berikut ini adalah kapal-kapal perang milik Rusia:
Kelas Kirov
1. Laksamana Ushakov
Laksamana Ushakov merupakan pemimpin dari deretan kelas Kirov. Nama kapal ini dulunya adalah Kirov sebelum diganti menjadi Laksamana Ushakov pada 1992.
Kirov, dibangun Juni 1973 di Galangan Kapal Angkatan Laut Baltiysky Leningrad, diluncurkan pada 27 Desember 1977, namun baru dioperasikan pada 30 Desember 1980.
Ushakov pernah mengalami kecelakaan reaktor pada 1990 saat bertugas di Laut Mediterania.
Sejak itu kapal masih sempat digunakan, namun perbaikan tak berjalan karena kurangnya dana dan perubahan situasi politik di Uni Soviet.
2. Laksamana Lazarev
Laksamana Lazarev atau dulunya bernama Frunze menempati ururan kedua kapal perang kelas Kirov yang memperkuat AL Rusia dan bertugas pada 1984. Kapal ini menjalankan misi di Armada Pasifik.
Pada 1992, nama Frunze diganti menjadi Laksamana Lazarev. Kapal ini tidak aktif pada 1994 dan benar-benar dinonaktifkan 4 tahun kemudian.
Pada 21 Februari 2021, Angkatan Bersenjata Rusia dan perusahaan energi nuklir Rusia Rosatom, menandatangani kontrak untuk membongkar dan membuang kapal penjelajah itu.
Laksamana Lazarev pun berlayar mulai 30 April 2021 ke Galangan Kapal ke-30. Pembongkaran memakan waktu sampai 30 November 2025.
3. Laksamana Nakhimov
Admiral Nakhimov merupakan kapal urutan ketiga dari kelas Kirov dan menjadi kebanggan bagi Rusia. Kapal ini pertama kali digunakan AL Uni Soviet pada 1980-an.
Setelah Perang Dingin, kapal ini belum digunakan lagi. Namun bukan dijadikan rongsokan, melainkan diperbaiki di Galangan Sevmash sejak 1999, termasuk dipasangi persenjataan modern.
Kementerian Pertahanan Rusia mengungkap, Admiral Nakhimov akan menjadi kapal perang AL terkuat yang pernah ada.
Kapal ini memiliki panjang 250 meter dan dilengkapi berbagai senjata termasuk rudal supersonik P-700 Granite.
Kapal ini juga dipasangi senjata perlindungan udara berupa rudal jarak jauh S-300 dan S-400, serta rudal jarak pendek 9K33 Osa.
Dalam perbaikan terbaru, pelindung udara akan diganti dengan Fort-M, versi S-300 yang lebih canggih. Bukan hanya itu kapal penjelajah ini berpotensi dipersenjatai rudal hipersonik Zircon 3M22.
Rencananya, Admiral Nakhimov akan diserahkan ke Angkatan Laut Rusia pada 2022 dan melakukan uji coba laut pada 2023.
4. Pyotr Velikiy
Kapal Pyotr Velikiy dulunya bernama Yuri Andropov, diambil dari nama mantan Sekjen Partai Komunis, Yuri Vladimirovich Andropov. Namun setelah Uni Soviet runtuh, nama kapal diganti.
Pyotr Velikiy masuk kategori kelas Kirov, tepatnya berada di urutan keempat, dan menjadi satu dari beberapa kapal yang pensiun.
AL Rusia pertama kali menggunakan kapal sepanjang 252 meter dan berbobot 28.000 ton ini pada 18 April 1998. Kecepatan maksimal yang bisa ditempuh kapal jenis ini adalah 32 knot atau sekitar 59 km per jam.
Kapal ini dilapisi baja setebal 76 milimeter, sistem sensor dan radar canggih Vokshod MR-800 tiga dimensi, fregat MR-710 tiga dimensi, radar navigasi Palm Frond, serta sonar Horse Tail VDS.
Sebagai kapal tempur Rusia, Pyotr Velikiy dilengkapi persenjataan canggih seperti rudal P-700 Granit, rudal pertahanan Kinzhal 3K95, rudal pertahanan S-300 FM, rudal pertahanan OSA-MA, roket RBU-1000, peluncur roket RBU-12000, torpedo 533 mm, dan senjata anti-udara Kashtan.
Rusia sebenarnya ingin membangun kapal kelas Kirov kelima namun dibatalkan. Opsinya adalah mengaktifkan kembali kapal perang Laksamana Ushakov dan Laksamana Lazarev yang dimulai pada 2020.
Namun kondisi inti reaktor pada kedua kapal sangat sulit diperbaiki, mahal, dan berpotensi membahayakan saat mengeluarkan sisa-sisa bahan bakar nuklir untuk memperbaiki inti.
Kedua kapal itu pun diputuskan untuk dibuang pada 2021. Penghapusan Laksamana Lazarev dimulai pada awal 2021.
Hingga awal 2022, hanya Pyotr Velikiy yang beroperasi serta modernisasi Laksamana Nakhimov dimulai pada 2021 yang diperkirakan selesai paling cepat 2023.
Setelah itu Pyotr Velikiy menyusul dan diperkirakan memakan waktu sekitar 3 tahun.
Namun, CEO Sevmash Mikhail Budnichenko tiba-tiba mengatakan kapal tersebut siap dikirim ke Angkatan Laut Rusia pada 2022. Modernisasi Laksamana Nakhimov dan saudaranya dilakukan secara cepat.
Kelas Laksamana Gorshkov
5. Laksamana Gorshkov
Kapal utama dari kelas ini tentu saja adalah Laksamana Gorshkov yang mulai bertugas pada 28 Juli 2018.
Laksamana Gorshkov mulai menjalani proses pembuatan pada 1 Februari 2006 di Galangan Severnaya Verf, St Petersburg.
Wakil Perdana Menteri Rusia, Sergei Ivanov, pada akhir Oktober 2008 menegaskan pembuatan kapal perang tepat waktu adalah prioritas bagi industri galangan kapal Rusia.
Dia juga mengumumkan kapal pertama kelas Gorskov akan siap pada 2011.
Pada 24 Juni 2009, saat pameran internasional AL МВМС-IMDS 2009, Panglima Angkatan Laut Rusia, Laksamana Vladimir Vysotsky, mengumumkan produksi kapal fregat kelas Gorshkov kedua yang akan dimulai di Severnaya Verf pada akhir tahun tersebut.
Laksamana Gorshkov juga digunakan untuk uji coba rudal hipersonik Zircon.
6. Laksamana Kasatonov
Severnaya Verf mengumumkan akan memulai pembangunan kapal kedua dari pada 26 November, yakni Laksamana Kasatonov.
Prosesi dimulainya pembangunan dihadiri oleh perwakilan AL, pemerintah St Petersburg, serta Laksamana Igor Kasatonov, putra dari mendiang Vladimir Kasatonov.
Pada Februari 2019, kapal Laksamana Gorshkov dan Kasatonov dilengkapi sistem penanggulangan elektro-optik 5P-42 Filin.
Filin menembakkan sinar laser mirip lampu sorot yang bisa memengaruhi penglihatan musuh, sehingga menyulitkan mereka membidik di malam hari.
7. Laksamana Golovko
Kapal ini masih dalam status pengujian laut setelah dimulai pembangunannya pada 2012 dan meluncur pertama kali pada 22 Mei 2020.
Diperkirakan kapal perang Laksamana Golovko akan memulai tugas pada 2022.
Selanjutnya beberapa kapal kelas Gorskhov lainnya masih dalam pembuatan, yakni Laksamana Isakov, Amelko, Chichagov, Yumashev, dan Spiridonov.
Secara umum persenjataan yang digunakan kapal ini adalah Amethyst/Arsenal A-192M 1×130 mm.
Kemudian untuk Laksamana Gorshkov, Kasatonov, Golovko, dan Isakov menggunakan rudal jelajah anti-kapal Kalibr, Oniks, atau Zircon.
Selain itu ada pula senjata anti-torpedo dan anti-kapal selam berupa torpedo Paket-NK serta senapan mesin 14,5 mm MTPU.
Kapal-kapal ini juga dilengkapi helipad, masing-masing bisa membawa 1 helikopter tempur Ka-27. [jat]