Jurnalmaritim.id | Barangkali hanya segelintir orang yang tahu bahwa industri maritim menawarkan lapangan pekerjaan yang bervariasi dan sekaligus bergengsi.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, dengan sekitar 17.000 pulau yang dihubungkan oleh perairan, menjadikan industri maritim merupakan salah satu sumber lapangan kerja terpenting bagi ekonomi Indonesia.
Baca Juga:
Tiga Profesi Ini Bikin Otak Tetap Moncer di Usia Tua
Pekerjaan di industri maritim sendiri lebih dari sekedar penangkapan ikan, tetapi juga mencakup minyak dan gas, mineral, energi, pariwisata, dan transportasi laut.
Dan inilah lima jenis pekerjaan terbaik dan bergaji besar di Industri maritim, mengutip laman Maritim Fair Trade
1. Oseanografer
Baca Juga:
Hindari Terlalu Percaya Diri, Posisimu Bisa Diganti Orang Lain Kapan Saja
Oseanografer adalah seseorang yang mempelajari tentang lautan, misalnya bahan kimia di air laut, geologi dasar laut, pergerakan dan kepadatan air laut, serta kehidupan dan ekosistem air laut.
Karena beragamnya cakupan studi ini, seorang oseanografer biasanya mengkhusukan diri di salah satu disiplin ilmu, entah itu kimia, biologi, geologi, atau fisika.
Oseanografer biasanya bertanggung jawab dalam melakukan penelitian lapangan, mengumpulkan dan menganalisis data dengan menggunakan pemodelan statistik dan komputer.
Oseanografer yang lebih senior juga biasanya bertanggung jawab dalam menyusun proposal penelitian dan mengatur jadwal serta anggaran penelitian.
Karena saat ini Indonesia belum cukup menghasilkan oseanografer untuk memenuhi permintaan, pekerjaan ini menjadi salah satu karir yang paling menjanjikan.
Mereka dapat bekerja untuk institusi pemerintahan, badan riset, atau lembaga nonpemerintah. Gaji oseanografer tingkat pemula berkisar antara Rp 120 juta hingga Rp 290 juta per tahun. Sementara itu, oseanografer senior bisa mendapatkan hingga Rp 514 juta setiap tahunnya.
2. Marine engineer
Marine engineer atau insinyur kelautan bertugas untuk memastikan sistem kapal berfungsi sesuai desainnya. Mereka bekerja sama dengan naval architect dari awal hingga akhir, dengan berfokus pada rancangan teknik, pengujian prototip, dan pemeliharaan serta perbaikan mesin dan sistem propulsi kapal.
Beberapa tanggung jawab marine engineer di antaranya mengawasi proses konstruksi dan instalasi, atau mengerjakan anjungan lepas pantai (offshore platform).
Gaji seorang marine engineer cukup beragam, tergantung pada perusahaan. Namun, perkiraan kasar gaji untuk posisi awal adalah Rp 203 juta hingga Rp 245 juta per tahun, dan gaji untuk posisi yang lebih senior adalah sekitar Rp 638 juta per tahun.
3. Naval architect
Naval architect atau arsitek kapal laut bertanggung jawab untuk merancang, membangun, dan memperbaiki berbagai jenis kendaraan laut seperti perahu, kapal, dan bahkan kapal selam. Mereka biasanya bekerja dengan sekelompok insinyur lainnya dengan keahlian yang berbeda.
Naval architect biasanya menggunakan software komputer untuk merancang kapal yang aman dan sesuai ketentuan. Mereka juga bertanggung jawab mengawasi selurus proses konstruksi kapal.
Gaji awal arsitek kapal laut ini berkisar dari Rp 120 juta hingga Rp 260 juta setiap tahunnya. Selanjutnya, seorang naval architect bisa mendapatkan Rp 464 juta per tahun.
4. Welding engineer
Welding engineer atau insinyur pengelasan tentu saja harus memiliki pengetahuan yang luas dalam ilmu material, metalurgi, fisika, dan pengelasan.
Tanggung jawab utamanya adalah mengembangkan serangkaian prosedur yang harus diikuti oleh operator pengelasan atau welder.
Secara khusus, untuk setiap proyek, welding engineer merancang jenis las, menentukan jenis logam, dan detail teknis lainnya, dan mengumpulkan semua data untuk merumuskan dokumen Welding Procedure Specification (WPS), yang akan diterbitkan sebelum proyek dieksekusi.
Untuk dapat berpraktik sebagai welding engineer di Indonesia, terdapat program pelatihan dan sertifikasi yang harus diambil. Mereka biasanya mendapatkan gaji sekitar Rp 260 juta per tahun, dan terus meningkat hingga Rp 479 juta setiap tahun.
5. Drilling engineer
Drilling engineer atau insinyur pengeboran biasanya bekerja untuk proyek mineral maupun minyak dan gas. Tugas mereka adalah merencanakan, mengembangkan, dan mengawasi operasional pengeboran, dan mereka biasanya bekerja dengan ahli geologis guna memastikan perlindungan lingkungan.
Seorang drilling engineer bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang terkait dengan sumur yang sudah ada dan sumur yang akan dibor, membuat rencana anggaran, membuat jadwal keseluruhan dan harian yang komprehensif serta mengawasi pelaksanaan, dan memberikan solusi akan berbagai kendala yang ditemukan di lokasi.
Gaji drilling engineer sangat beragam. Lulusan tingkat pemula bisa mendapatkan dari Rp 72 juta hingga Rp 196 juta per tahun, sementara untuk tingkat yang lebih berpengalaman bisa mendapatkan hingga Rp 550 juta setiap tahunnya. [jat]