Karenanya, dengan mengacu pada beberapa pekerjaan perbaikan tanah lunak yang pernah dilaksanakan di Indonesia dengan menggunakan sistem matras bambu.
Maka untuk Jalan Tol Semarang-Demak pun dilakukan inovasi yang sama untuk perbaikan tanah dasarnya.
Baca Juga:
Ini Perbedaan Papan Rambu Penunjuk Jalan Warna Hijau dan Biru di Jalan Tol
"Hal ini dilakukan untuk dapat melaksanakan pekerjaan konstruksi dengan biaya yang efisien," ujarnya.
Saat ditanya ruas tol mana lagi yang kiranya bisa juga menggunakan inovasi konstruksi bahan bambu tersebut, Budi mengatakan bahwa penanganan perbaikan tanah dengan metode menggunakan matras bambu, PVD (prefabricated vertical drain), dan preloading, cocok untuk diterapkan pada ruas tol yang mempunyai tanah lunak dan kondisi eksistingnya selalu terendam oleh air.
"Karena bambu mempunyai daya tahan yang lama apabila selalu jenuh air. Maka sistem itu juga dapat diimplementasikan di ruas tol lain yang memiliki kondisi serupa dengan Tol Semarang-Demak," ujarnya. [dny]