Forjasida.id | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali berinovasi dan melakukan terobosan baru dalam konstruksi jalan tol di Indonesia, melalui penggunaan bahan bambu sebagai sistem matras Jalan Tol Semarang-Demak.
Hal tersebut dilakukan karena konstruksi jalan tol Semarang-Demak itu sekaligus juga merupakan tanggul laut.
Baca Juga:
Wamen Diana Tinjau Kesiapan Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek
Bambu dijadikan sebagai bahan baku sistem matras jalan tol itu, sejumlah pihak pun sebelumnya sempat mempertanyakan benchmark (tolok ukur) dari inovasi penggunaan bambu tersebut.
Merespons hal tersebut, Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR, Budi Harimawan Semihardjo, pun menjelaskan.
Inovasi ini digunakan merujuk pada kondisi riil di lapangan.
Baca Juga:
Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek, Puncak Mudik Diprediksi 28 Maret
Dia memaparkan, Jalan Tol Semarang-Demak ini berada pada lokasi di mana kondisi tanah lunaknya cukup dalam.
Sebagian besar pekerjaannya pun ternyata berada pada lokasi di daerah laut.
"Pekerjaan yang paling utama adalah melakukan perbaikan pada tanah dasar, sehingga konstruksi dapat dilaksanakan," kata Budi kepada wartawan, Senin (11/10/2021).