Lebih detail, Dwiyana menjabarkan kalau alarm yang dikirim dari Disaster Monitoring Center untuk ancaman kegempaan terbagi ke dalam tiga level, yaitu level 1 untuk gelombang P antara 40 gal-80 gal, level 2 untuk 80 gal -120 gal, dan level 3 untuk gelombang P lebih dari 120 gal.
Belum cukup sampai di situ, KCJB juga akan bekerjasama dengan BMKG untuk perlindungan KCJB dari ancaman gempa. Dengan rencana kerjasama ini, Disaster Monitoring Center KCJB bisa mendapatkan data terkait ancaman gempa lebih awal dikarenakan BMKG sudah memiliki banyak alat sensorik yang terpasang di dekat epicentrum gempa.
Baca Juga:
Proyek Kereta Cepat RI Lancar, Kenapa di Malaysia-Singapura Tersendat?
"KCJB ini proyek kolaborasi, termasuk untuk perlindungan gempa yang bekerjasama dengan BMKG. mereka sudah memiliki alat sensor yang terpasang di dekat pusat gempa jadi kita bisa dapat early information kalau ada ancaman gempa untuk segera dilakukan mitigasi," jelas Dwiyana.
Sedangkan untuk pencegahan bahaya dari ancaman angin kencang, Dwiyana memaparkan kalau di setiap trase KCJB, sudah terpasang 17 unit alat sensor yang mampu mengukur arah dan kecepatan angin.
"Untuk proteksi dari ancaman angin kencang, 17 unit sensor yang bisa mengukur arah dan kecepatan angin sudah dipasang. Kalau terdeteksi akan ada hembusan angin yang membahayakan perjalanan KCJB, Kami bisa segera lakukan tindakan mitigasi," paparnya.
Baca Juga:
KA Cepat Jakarta-Bandung Dinamai WHOOSH, Ini Artinya
Untuk mendeteksi ancaman dari hujan, Dwiyana mengatakan kalau disepanjang trase KCJB akan terpasang 8 sensor yang masing-masing berjarak sekitar 20 Km. Alat sensor tersebut akan mengirim data terkait intensitas hujan 10 menit sampai 24 jam. Lalu jika curah hujan yang terdeteksi berpotensi menimbulkan ancaman, maka tindakan mitigasi pun dapat segera dilakukan.
Mengingat, setiap lintasan kereta memiliki ancaman dari benda asing, Dwiyana mengungkapkan kalau nantinya akan dipasang 6 alat sensorik di setiap overpass yang dilewati KCJB. Sistem perlindungan objek asing ini juga akan dilengkapi jaring untuk menghindari adanya benda yang jatuh ke lintasan KCJB dari atas jembatan.
"KCJB ini berkecepatan tinggi, jadi kalau ada benda asing dampaknya fatal. Maka dari itu sistem pendeteksi ancamannya pun Kami terapkan sebaik mungkin. Ada 6 sensor yang terpasang di setiap overpass dan dilengkapi jaring supaya tidak ada benda yang jatuh," paparnya.