Forjasida.id | Walikota Rotterdam, Belanda, Ahmed Aboutaleb berkesempatan mengunjungi Proyek Pembangunan dan Peningkatan Kapasitas sungai dan sodetan Museum Bahari, Jakarta Utara yang sedang digarap PT Brantas Abipraya (Persero) pada tanggal 2 September 2022.
Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi, pekerjaannya ini pun mendapat apresiasi positif dari Walikota Rotterdam.
Baca Juga:
Dorong Pariwisata Bali, Proyek Pembangunan Taman Segara Kerthi Dikebut
“Ini adalah upaya Brantas Abipraya, berperan aktif turut mendorong upaya pengendalian banjir dengan menambah Ruang Terbuka Biru (RTB) melalui penambahan kapasitas sungai dan sodetan Museum Bahari di Jakarta utara,” kata Miftakhul Anas, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.
Ditambahkan Anas, mulai dikerjakan pada akhir 2021, proyek ini pun ditargetkan tuntas pada Desember 2022. Selain memberikan apresiasi, Walikota Rotterdam juga menyempatkan diri untuk memberikan testimoni saat kunjugannya, “Good project protecting Jakarta,” ujarnya.
Bukannya tanpa alasan, proyek Sodetan Museum Bahari yang dimana salah satu fungsinya untuk mengendalikan banjir dan mengurangi beban tampungan area Waduk Pluit, dengan cara membendung air dipintu air pakin yang menyebabkan muka air naik sehingga pompa pasar ikan berfungsi lebih optimal.
Baca Juga:
Proyek Pembangunan Hunian Tetap Cianjur Dikebut, Siap Dihuni Sebelum Lebaran
Sebagai tambahan informasi, proyek ini telah melaksanakan soft launching Pekerjaan Promenade Kali Besar tepat waktu (26/8) dengan dihadiri langsung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Adapun pekerjaan promenade tersebut terdiri atas pekerjaan saluran sepanjang 1.200 meter, pedesterian 4.575 meter persegi, pekerjaan lansekap dan pekerjaan elektrikal. Bertepatan dengan soft launching promenade Kali Besar, hadir melihat langsung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Gubernur juga menyampaikan apresiasinya kepada Brantas Abipraya yang telah memberikan wajah baru yang modern untuk Jakarta. Tak hanya itu, Anies juga mengatakah bahwa hasil pekerjaan yang telah dituntaskan BUMN ini dapat dilihat manfaatnya yaitu penerapan kawasan Low Emission Zone, dengan menciptakan ruang pejalan kaki, jalur pesepedan dan sistem transportasi umum yang terintegrasi.
Ada pun ruang lingkup pekerjaan Brantas Abipraya pada Pembangunan dan Peningkatan Kapasitas Sungai Kali Besar dan Sodetan Kanal Museum Bahari antara lain pekerjaan segmen penanganan saluran di Kali Krukut-Cideng, promenade di Kali Besar (Segmen Jelangkeng - Jalan Pintu Besar Utara) yang meliputi pekerjaan pedestrian, area duduk, kantong duduk, planter box, signage, saluran, lansekap Kali dan pekerjaan instalasi listrik promade.
Sedangkan untuk lingkup pekerjaan di Kali Besar (Segmen Jalan Kunir - Jalan Pakin) meliputi pekerjaan Pintu Air otomatis dan Spillway Kali Pakin, dinding penahan tanah dan promenade. Lalu untuk pekerjaan di Kanal Museum Bahari, BUMN Karya ini melakukan penguatan lereng menggunakan Geocell, pengerukan Kanal Museum Bahari, sodetan kanal, juga pekerjaan promenade.
“Kami optimis pekerjaan ini akan tuntas tepat waktu dengan tepat mutu, biaya dan tentunya dengan mengutamakan penerapan K3 dalam pengerjaannya. Lewat proyek ini, Brantas Abipraya juga mendapatkan penghargaan zero accident dan pencegahan, penanggulangan Covid-19 dari Kementerian Ketenagakerjaan (22/6),” tutup Anas. [JP]