Forjasida.id | Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Maluku Murad Ismail, dan Pj Bupati Kepulauan Tanimbar Daniel Eduard Indey meninjau lokasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Wey Momolin di Saumlaki Kepulauan Tanimbar, Jumat (2/9/2022).
Dalam tinjauan tersebut, Presiden Jokowi disambut dan diberi penjelasan oleh Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja bersama Direktur Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Anang Muchlis.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Setibanya di lokasi, Presiden bersama rombongan langsung meninjau mata air yang menjadi sumber SPAM Wey Momolin. Mata air Wey Momolin merupakan salah satu sumber mata air yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan air baku di Saumlaki Kepulauan Tanimbar yang merupakan salah satu pulau terluar Indonesia di Provinsi Maluku.
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, SPAM Weymomolin dengan kapasitas pompa sebesar 35 liter/detik, SPAM Weymomolin dapat melayani hingga 3.500 Sambungan Rumah (SR) untuk air baku di Saumlaki. "Ditambah satu sistem SPAM lagi sebesar 15 liter/detik dari mata air Bomaki untuk 1.500 SR," kata Endra.
Ditambahkan Endra, karena SPAM Wey Momolin dan Bomaki bersumber dari mata air yang bagus kualitasnya, maka tidak diperlukan teknologi pengolahan dan bisa langsung disalurkan ke Saumlaki.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
"Jadi dengan sedikit daya dorong pompa yang digerakkan dengan tenaga surya/solar panel bisa mendistribusikan air hingga 12 km dari sumber mata air," ujarnya.
Untuk selanjutnya, Endra mengatakan, sesuai arahan Presiden Jokowi bahwa Saumlaki akan menjadi pusat pertumbuhan baru, utamanya terkait dengan rencana pengembangan LNG Blok Masela.
"Untuk itu Kementerian PUPR mengambil langkah antisipasif untuk kebutuhan air yang lebih besar. Terkait hal tersebut Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku sudah menyiapkan rencana detail untuk pembangunan bendungan di Tanimbar ini," tutur Endra.