Forjasida.id | Jasa Tirta II terus mengintensifkan pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) melalui Smart Water Management dengan menambah lokasi pemasangan Automatic Water Level Recorder (AWLR) di 15 titik wilayah kerja.
Diantaranya Bendung Cipamingkus, Hulu Sungai Cikarang, Hulu Sungai Cilemahabang, Bendung Cibeet, Situ Kamojing, Hilir Intake Tarum Utara, Hilir Sungai Cilamaya, Inlet Cipancuh, Hilir Sungai Ciasem, Bendung Macan, 7 Muara Sungai Cipunegara, Bendung Gadung, Radial Gate Ubrug Sungai Cilangkap dan Tailrace pada Tahun 2022.
Baca Juga:
Pastikan Jalan Nasional dan Jembatan di Sulsel Siap Dilalui Selama Nataru, Kementerian PU: 96,45% Dalam Kondisi Mantap
Alat AWLR ini merupakan salah satu instrumen telemetri untuk mengukur ketinggian air secara otomatis dan kontinu dengan hasil pengukuran berupa grafik hubungan antara tinggi muka air dengan waktu (hidrograf).
Sampai tahun 2022, Jasa Tirta II telah memiliki sekitar 312 instrumen terdiri dari water meter dan instrumentasi telemetri yang telah terpasang dan tersebar di wilayah kerja Jasa Tirta II, seperti AWLR, Automatic Weather Sensor (AWS), Automatic Rainfall Recorder (ARR), Water Quality Sensor (WQS) dan Water Meter (WM).
Instrumen ini berfungsi untuk melakukan pemantauan SDA secara daring, baik kuantitas maupun kualitas, sebagai antisipasi kejadian banjir, pemenuhan air baku maupun pemantauan kualitas air yang termasuk dalam Flood Early Warning System (FEWS), Water Security dan Food Security.
Baca Juga:
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi
FEWS adalah suatu sistem peringatan dini daring yang diterapkan di wilayah kerja Jasa Tirta II untuk memperoleh informasi lebih awal mengenai kondisi di lapangan, baik di wilayah kerja bagian hulu, hilir maupun wilayah kerja bagian timur dan barat.
Water Security adalah suatu sistem pemantauan SDA untuk memastikan pemberian air baku untuk PDAM dan Industri dapat terpenuhi. Sedangkan Water for Food Security System adalah suatu sistem pemantauan SDA untuk memastikan pemberian air irigasi dapat terpenuhi secara efisien,
Direktur Operasi dan Pemeliharaan Jasa Tirta II, Anton Mardiyono, mengatakan optimalisasi instrumen telemetri merupakan bagian dari transformasi digital Jasa Tirta II dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, sebagai langkah adaptif untuk mengoptimalkan kinerja dengan alat dan aplikasi berteknologi.