Kemudian, Direktur Pemasaran dan Penjualan PT LRS Agung Suryantoro dalam presentasinya menjelaskan portofolio LRS, “Kami telah membangun sistem persinyalan di 250 lebih stasiun dan 2.550 km jalur kereta di Indonesia selama lebih dari 15 tahun, dan semuanya dengan tepat waktu.”
Ia menjelaskan LRS sebagai railway total solution selama ini mensuplai produk teknologi seperti simulator kereta, sistem persinyalan, telkomunikasi, SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition), dan power and substasion untuk sistem perkeretaapian, baik pengadaan baru maupun revitalisasi atau modernisasi sistem perkeretaapian.
Baca Juga:
Penjualan Moncer, 5 Senjata Mematikan Buatan RI Diserbu Militer Asing
Di level internasional, LRS juga telah mengekspor ke Filipina, Bangladesh, Thailand dan Malaysia. Terbaru, pada 19 Mei kemarin, LRS mendapatkan kontrak senilai 585 juta peso atau sekitar Rp170 miliar untuk sistem persinyalan kereta di sepanjang 28 km Jalur Tutuban-Alabang, Filipina. Ini adalah kepercayaan luar biasa dari negara-negara berkembang.
Sedangkan Direktur Pemasaran & Pengembangan Bisnis PT Surya Energi Indotama (SEI) I Made Sandika dalam presentasinya menjelaskan bagaimana perusahaannya menyediakan servis, produk dan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berupa sistem power tower BTS (Base Transceiver Station), Off Grid & On Grid PV System, Hybrid PV System dan lainnya.
Dalam hal ini, SEI sejak 2019 telah mulai menginisiasi kolaborasi dengan Zimbabwe Power Company (ZPC), Zimbabwe Energy Regulatory Authority (ZERA), maupun Rural Electrification Fund (REF) untuk menyediakan PLTS di Zimbabwe. Sedangkan LRS siap berpartner dengan National Railways of Zimbabwe (NRZ).
Baca Juga:
Jokowi Apresiasi Perkembangan Cepat PT Pindad
Wapres Chiwenga dalam kunjungan ini didampingi oleh Duta Besar RI untuk Zimbabwe Dewa Made, J. Sastrawan; Menteri Pertanahan, Agrikultur, Perikanan, Perairan dan Daerah Tertinggal Zimbabwe, A. Jongwe Masuka; Duta Besar Zimbabwe untuk Indonesia Sophia Nyamudeza; Direktur Strategi Bisnis dan Portofolio Len, Linus Andor M.S.; Direktur Utama PT SEI, Bambang Iswanto.
Melengkapi kunjungan kerja, rombongan tamu delegasi kemudian meninjau langsung fasilitas produksi di PT Len industri. Yaitu fasilitas produksi elektronik sistem persinyalan kereta api dan fasilitas produksi modul surya yang memiliki kapasitas produksi 71 MWp/tahun. [JP]