Diharapkan program percepatan ini dapat meningkatkan kontribusi BUMN terhadap APBN, sejalan dengan fokus Menteri BUMN Erick Thohir yang akan melakukan transformasi BUMN dua tahun ke depan.
Sepanjang 2021, Hutama Karya berhasil menyelesaikan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan beberapa proyek infrastruktur jasa konstruksi lainnya, antara lain berhasil mengoperasikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Medan – Binjai seksi 1 (Tanjung Mulia – Marelan) sepanjang 4,2 Km dan Ruas Sigli – Banda Aceh seksi 3 (Jantho – Indrapuri) sepanjang 16 Km, sehingga total JTTS yang beroperasi sepanjang 531 KM.
Baca Juga:
Pengadaan Lahan Tol Trans Sumatera, Eks Dirut Hutama Karya Jadi Tersangka
Sedangkan pada tahun 2022 ini ditargetkan ruas yang beroperasi adalah Tol Binjai – Stabat sepanjang 12,3 Km, Tol Bengkulu – Taba Penanjung sepanjang 17,6 Km, Tol Pekanbaru – Bangkinang sepanjang 31 Km, dan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 2 sepanjang 6 Km.
Selain Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Trans Sumatera, Hutama Karya juga berhasil merampungkan Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah pada bulan Juni 2021.
Kemudian pada Juli 2021, terdapat proyek pekerjaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Parmonangan-2 di Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
Baca Juga:
Hutama Karya Komit Selesaikan Tol dan Bendungan Proyek Strategis Nasional di 2024
Merampungkan Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang merupakan proyek Joint Operation (JO) antara Hutama Karya bersama dengan WIKA dan Nindya Karya, lalu RS Mata Manado di pertengahan tahun, serta di akhir November 2021 merampungkan proyek Bendungan Gongseng di Bojonegoro, yang telah diresmikan oleh Presiden RI.
Adapun nilai kontrak konstruksi sepanjang tahun 2021 mencapai Rp 8,45 triliun yang meliputi Kerjasama Operasional (KSO) sebesar Rp 4,42 triliun dan Non-KSO sebesar Rp 4,03 triliun. Selain itu per september 2021 EBITDA perusahaan meningkat 36,7%, sedangkan ekuitas perusahaan tumbuh hingga 13,1%. [JP]