Forjasida.id | General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Mirza Soraya, menuturkan, KCIC akan mengembangkan konsep Transit Oriented Development (TOD) untuk memaksimalkan pendapatan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Konsep TOD yang akan dikembangkan di Kawasan Stasiun Halim berupa Superblok. Sementara di tiga stasiun lainnya akan dirancang sebagai konsep Kota Baru.
Baca Juga:
Bandara Halim Perdanakusuma Luncurkan T-Shuttle Menuju Stasiun Kereta Cepat "Whoosh"
"Pembangunan TOD memang menjadi salah satu tujuan kami dan terus kami bahas di internal," kata Mirza kepada wartawan, Kamis (2/12/2021).
Hingga saat ini, KCIC masih terus mengkaji upaya untuk memaksimalkan pendapatan operasional KCJB yang tidak hanya mengandalkan penjualan tiket (farebox).
Pada pengkajian terbaru, KCIC melakukan perhitungan dengan mempertimbangkan kondisi terkini, potensi demand, forecast termasuk membentuk skema revenue stream atau skema usaha yang feasible.
Baca Juga:
Jaga Keselamatan Pengguna Jalan, KCIC Tutup Akses Tol Stasiun Kereta Cepat Halim
Selain pengembangan kawasan TOD, beberapa kanal pendapatan non-farebox yang hingga saat ini dikaji adalah pendapatan non-tiket yang juga diterapkan di penyedia layanan transportasi di Indonesia.
Antara lain sewa properti, pengembangan properti, aktivitas komersial stasiun, periklanan, ATM/vending machine, pertokoan atau ritel, dan bisnis telekomunikasi atau digital.
Pada masa mendatang, pendapatan non-farebox KCJB ini tidak terbatas untuk jenis-jenis tersebut saja.