Forjasida.id | Pemerintah berencana menerapkan teknologi Multi Lane Free Flow (MLFF) sebagai sistem pembayaran di jalan tol. Sistem ini akan mengganti penggunaan kartu tol yang dipakai serempak sejak 2017.
Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Harya Setyaka berharap penerapan MLFF dapat meningkatkan efisiensi operasional tol dan menguntungkan bagi pengguna maupun operator. Jangan sampai penerapannya menambah beban bagi keduanya.
Baca Juga:
Tinjau Tol Solo - Yogyakarta, Menteri Dody: Segmen Klaten - Prambanan Dibuka Fungsional Mendukung Kelancaran Nataru 2025
"Jadi harus win-win, dapat meningkatkan efisiensi operasional, serta menguntungkan pengguna dan operator," kata Harya dilansir detikcom, Minggu (22/5/2022).
Bagi Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno, penerapan MLFF memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri. Untuk kelebihannya adalah mampu mengatasi hambatan di jalan tol. "Ya bagus sih, yang jelas itu gerbang tol nggak jadi hambatan lagi kan, terus aja," kata Djoko.
Penggunaan MLFF sendiri memang diklaim bisa menurunkan waktu transaksi di gerbang tol, dari sebelumnya 4 detik menggunakan uang elektronik akan turun menjadi 0 detik.
Baca Juga:
Perhatikan Aspek Keselamatan Pengendara, Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Terus Dilanjutkan
Lebih lanjut, Djoko berpendapat jika digantinya kartu tol dengan MLFF lebih kepada aspek efisiensi. MLFF mampu mengurangi hambatan sebab gerbang tol akan ditiadakan.
Di sisi lain, ada beberapa hal yang perlu didiskusikan terlebih dahulu. Misalnya, kemungkinan sepeda motor yang masuk ke jalan tol karena dihapusnya gerbang tol.
Selain itu, adanya kemungkinan pengguna jalan tol tidak melakukan pembayaran. Sebab, saat sistem diterapkan pintu-pintu tol bakal dihilangkan secara bertahap.