Semua produk tas purun bahan dasarnya dari tumbuhan purun pilihan agar bisa bertahan lama apabila dipakai sesuai kapasitasnya.
Selain itu, hasil anyaman ini juga memiliki standar untuk corak tampil tas yang tidak menggunakan bahan pewarna kimia, sesuai tren saat ini di negara itu yang lebih memilih produk organik.
Baca Juga:
Wamenkeu Anggito Dorong Penguatan UMKM di Yogyakarta
Suksesnya ekspor perdana tas purun ini, ingat dia, juga dipengaruhi kebijakan otoritas negara atas larangan penggunaan kantong plastik untuk berbelanja dan dijalankan masyarakat setempat.
"Pakai kertas cuma sekali pakai. Dengan tas purun karena harga relatif lebih murah dan bisa mereka pakai berkali kali. Itulah yang membuat laku," kata lelaki mau lenggang jadi Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kalsel itu.
Tas purun, kata dia, didominasi untuk perlengkapan belanja kebutuhan rumah tangga dan selain itu ada juga yang menggunakan sebagai pelengkap gaya hidup era sekarang.
Baca Juga:
Sayuran Daun Kelor RI Diburu Asing, LPEI Ambil Peran
Awal September ini, Supriyanto akan mengirim tas purun lagi. Ekspor kedua ini, kata dia, akan menambah target pasar di beberapa negara bagian lainnya, sebagai upaya perkenalan dan meningkatkan daya beli untuk produk UMKM. [jat]