“Pengembangan aplikasi Rekan diyakini akan memudahkan petani memenuhi kebutuhan pupuknya sehingga diharapkan petani dapat meningkatkan produktivitas hasil tani guna mendukung program ketahanan pangan," ucap Panji.
Sampai April ini, tercatat ada sebanyak 1.261 kios yang talah bertransaksi menggunakan Rekan. Sementara jumlah kios yang telah memasang Rekan ada sebanyak 4.975 kios dari target sebanyak lima ribu kios pada 2022.
Baca Juga:
PLN Sumedang Dukung Pertumbuhan Ekonomi dengan Realisasi Tambah Daya di Sektor Industri Selama Lima Tahun Kepemimpinan Erick Thohir
Panji mengatakan setidaknya ada delapan fitur utama Rekan yang sudah diimplementasikan sejak Juli 2021. Pertama, digitalisasi perbaikan tata kelola dan penyederhanaan proses penebusan pupuk bersubsidi.
Kedua, mampu telusuri penyaluran pupuk subsidi di tingkat kios yang berdasarkan nomor induk kependudukan (NIK) para petani dan Geo-Tagging. Ketiga, sistem pembayaran yang terintegrasi dengan kartu tani dan metode pembayaran elektronik lainnya.
Keempat, menyediakan laporan penebusan dan penagihan secara digital. Kelima, kemudahan administrasi kios dalam melakukan pencatatan transaksi, pelaporan keuangan, pengelolaan stok, dan manajemen pegawai. Keenam, terdapat mode luring yang bertujuan agar tetap bisa berfungsi pada remote area dengan kualitas sinyal yang kurang baik.
Baca Juga:
Menteri BUMN Erick Thohir Ungkap Rencana Strategis untuk 20 Aset Bangunan Berharga
Ketujuh, sistem point of sales penjualan produk nonsubsidi atau produk-produk lain yang ada di kios. Kedelapan, mempermudah kontrol stok produk dan barang secara realtime.
Menurut Panji, Rekan yang sudah digunakan oleh para kios akan terhubung dengan sistem monitoring rantai pasok Pupuk Indonesia yaitu Distribution Planning & Control System (DPCS).
Menurut dia, sistem ini mampu memonitor pergerakan stok pupuk subsidi secara nasional dari pabrik hingga tangan konsumen.