Proses dari penyerapan nutrisi pupuk organik seperti nitrogen dan fosfor akan berhenti di akar tanaman saja, tak akan sampai mempengaruhi saluran air setempat. Dengan kata lain, penggunaan pupuk organik tidak akan menyebabkan eutrofikasi, tetapi justru mencegahnya.
Eutrofikasi merupakan proses pengayaan nutrisi dari sisa pupuk yang merangsang pertumbuhan berlebihan alga di air. Pupuk organik pada dasarnya dapat dibuat secara mandiri di rumah, maka pupuk organik dapat menjadi pilihan yang lebih murah daripada pupuk kimia.
Baca Juga:
Gerakkan Tani Pro Organik: Meningkatkan Hasil Panen dan Mengurangi Ketergantungan Petani di Kalbar
Di lingkungan pedesaan, masyarakat dapat menggunakan pupuk kandang, sedangkan di lingkungan perkotaan pupuk kompos adalah yang paling mudah ditemukan.
Kekurangan
Kerugian penggunaan pupuk organik adalah tidak mengandung nutrisi utama seperti nitrogen, fosfor, atau kalium yang dikenal sebagai NPK. Pupuk kandang memang mengandung nutrisi tersebut, tetapi jumlahnya tidak signifikan.
Baca Juga:
Petani di Bojonegoro Mulai Beralih Pupuk Organik
Pupuk organik juga teriat dalam strukturnya, inilah yang membuat penguraian menjadi lambat. Pelepasan nutrisi dari pupuk organik juga dapat bergantung pada iklim dan keberadaan mikroorganisme di dalam tanah. Oleh karena itu, dibutuhkan kesabaran dalam merawat tanaman dengan menggunakan pupuk organik ini.
Beberapa orang mungkin beranggapan bahwa bekerja dengan pupuk organik sangat melelahkan.
Jika Anda menolah membeli jadi, Anda tentu membutuhkan banyak tenaga untuk membuat pupuk organik, seperti menyiapkan bahan, menunggu pupuk matang, memindahkan, hingga menyebarkan pupuk dengan metode tertentu kepada tanaman.