Berkatnews.id | Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan kemajuan IPTEK kini tidak bisa dicegah kehadirannya. Terlebih, harus diakui bahwa bangsa yang menguasai IPTEK adalah bangsa yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain.
"Terbukti bangsa dan semua negara yang menguasai IPTEK, mereka berada di garis depan di dalam kemajuan ekonomi, politik, budaya, serta relasi antarnegara," kata Haedar saat memberikan orasi kebangsaan pada acara dialog nasional sekaligus rapat kerja yang digelar Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (KAUMY) di Jakarta, Sabtu (12/3).
Baca Juga:
Perluas Konsumen Obat Herbal, Toga Nusantara Sasar Generasi Milenial
Meski begitu, ia mewanti-wanti agar kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan perlu diimbangi dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Pasalnya, jika perkembangan IPTEK tidak bisa diiringi dengan hal itu, tidak menutup kemungkinan identitas bangsa Indonesia akan luntur.
"Apalah artinya kemajuan IPTEK dalam sebuah bangsa dan negara, jika nilai luhur, etik, moral, sosial dan budaya luruh serta mengalami erosi. Apalagi sampai menjadi insan-insan berilmu teknologi tinggi tetapi amoral bertentangan dengan nilai kehidupan. Maka yang terjadi adalah manusia robotic yang kehilangan rasa kemanusiaan," jelas dia.
Oleh sebab itu, peran alumni khususnya KAUMY diharapkannya mampu hadir menjadi katalisator dalam menjaga nilai-nilai luhur bangsa agar tak terdegradasi oleh kemajuan zaman.
Baca Juga:
Bekal Memandu Konsumen Berkendara Off-road, Instruktur YRA Sumut Gelar Pelatihan
"KAUMY sebagai organisasi alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tentu memiliki komitmen sebagaimana komitmen perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyah serta komitmen Muhammadiyah sendiri yakni menghadirkan peran-peran untuk keumatan, kebangsaan, dan kemanusian yang membawa kepada kecerdasan dan kemajuan kehidupan peradaban," tutur Haedar. [jat]