“Laporan dari teman-teman anggota SPI, pupuk organik bisa menjaga produksi pertanian petani kita, bahkan bisa dijalankan tanpa penambahan pupuk kimia, sayangnya ini belum masif diterapkan petani secara umum, negara harus hadir,” tutur dia.
Dia mengatakan saat ini yang harapkan petani adalah diselenggarakanya pendidikan dan pelatihan terkait dengan pupuk organik sebagai ganti dari pupuk kimia.
Baca Juga:
Berlaku 1 Januari 2025, Kementan Tetapkan HET Pupuk Subsidi Terbaru
Selain itu yang tidak kalah penting adalah dukungan fasilitas agar lebih masif menjadi gerakan petani mandiri pupuk.
Selanjutnya terkait dengan penyaluran pupuk subsidi nantinya Qomarunnajmi berharap ada perbaikan tata kelola dalam penyaluran.
Sebelumnya dia menjelaskan bahwa untuk mendapatkan pupuk subsidi petani harus melakukan pengisian data kartu tani. Dia menyebut mekanisme ini dinilai cukup ideal. Namun pada praktiknya hanya sekitar 60% yang sudah terdata.
Baca Juga:
Gubernur Sulsel Apresiasi Kinerja Mentan Amran Tambah Pupuk Subsidi hingga Masifnya Pompanisasi
“Itupun masih perlu di validasi data mereka, karena masih banyak juga temuan kesalahan data di lapangan sesuai temuan ombudsman, ini harus diperbaiki nantinya,” tuturnya.
Dia mengatakan dengan adanya pembatasan pupuk subsidi ke depan diharapkan pemerintah tetap hadir mendampingi petani dengan menawarkan solusi lain, agar produksi petani tetap terjaga. [jat]