Berkatnews.id | Kebutuhan alat kesehatan dan kebugaran sejak pandemi terus berlanjut. Industri pun terus berupaya untuk menggenjot kinerja.
Manajer Perfect Health Indonesia Sihar Harianja mengungkapkan, masyarakat memang lebih sadar mengenai kesehatan sejak krisis kesehatan melanda dua tahun lalu. Tidak hanya yang bersifat pengobatan, tapi juga perawatan.
Baca Juga:
Ancaman Serius: Peredaran Alat Kesehatan Ilegal Berpotensi Bahayakan Pasien atau Konsumen
“Secara nasional, penjualan kami tumbuh hingga 50 persen,” ujarnya akhir pekan lalu.
Kenaikan tersebut diakui disebabkan perluasan konsumen alat kesehatan. Sebelumnya, konsumen berusia 30 tahun ke atas. Namun, setahun terakhir segmen usia 30 tahun ke bawah ikut muncul.
Kinerja tersebut tak hanya terlihat di ibu kota Jakarta. Pasar Jawa Timur justru diakui mengalami peningkatan penjualan lebih tinggi.
Baca Juga:
Optimis Mampu Ciptakan Alkes Berkualitas, Wamenkes Minta Dukungan Industri dan Universitas
“Di lingkup kami, Jatim masih peringkat nomor satu. Kontribusinya 30 persen dari penjualan nasional,” ujarnya.
Terpisah, Direktur Operasi PT Jayamas Medica Industri (OneMed) Leonard Hartanto mengatakan, potensi dalam sektor alat kesehatan memang sangat tinggi. Karena itu, pihaknya memutuskan untuk menjual 15 persen saham baru.
Presiden Komisaris PT Jayamas Medica Industri Jemmy Hartanto menambahkan, optimisme industri alat kesehatan disebabkan kebijakan pemerintah pascapandemi.
Dengan adanya kewajiban tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 40 persen untuk rumah sakit, potensi industri alat kesehatan sangat tinggi.
“Saat ini 90 persen dari alkes di Indonesia datang dari luar negeri. Nah, hal ini bakal menjadi peluang bagi produsen lokal untuk bisa menyediakan produk lokal,” tuturnya. [jat]