“Bisnis dan brands dapat memanfaatkan peluang ini untuk memberikan pengalaman berbelanja yang mulus dan terintegrasi yang memungkinkan mereka melangkah antara channel online dan offline dengan lancar di era endemik dunia ini.”
“Vital bagi bisnis untuk terhubung dan bertemu pelanggan di mana mereka berada, sehingga mendorong pengalaman pelanggan ritel yang lebih memikat.” tutup Pieter.
Baca Juga:
Dalam Sehari Seorang Gadis dan Bocah Tewas Tenggelam, Ini Pesan Kapolres Nias
Lebih dari 30% responden Indonesia mengatakan video adalah salah satu dari 3 (tiga) saluran teratas mereka untuk menemukan dan mengevaluasi produk.
Ini adalah pembuktian dari adanya keinginan kuat mereka untuk bereksperimen dan ikut terlibat yang mendorong munculnya pesan bisnis (business messaging) dan konsumsi video di ruang belanja digital.
Yang lebih bisa diterima masyarakat ialah video dalam berdurasi pendek yang merupakan saluran teratas seperti iklan media sosial, postingan media sosial yang organik, dan iklan streaming video.
Baca Juga:
Membangun Kesadaran Pelayanan: Pesan Pj Bupati Tapteng untuk ASN
Dalam hal ini juga pertumbuhan kreator Indonesia ikut berperan bagi pertumbuhan video yang di konsumsi.
Dalam 3 bulan terakhir adanya terjadi kenaikan hingga 10X pada pembelian produk yang didorong oleh kreator melalui konten video mereka.
22% responden di Indonesia telah membeli produk-produk yang di dorong oleh konten yang dibuat dari kreator dalam satu tahun terakhir.