Berkat.id | Hari ini kita akan belajar dari berkat Esau dan Yakub. Sebagaimana kita ketahui bahwa Esau dan Yakub adalah anak kembar, tetapi bukan kembar identik, Esau adalah orang India karena badannya berbulu, dan Yakub adalah orang Chinese, karena dia lembut dan suka memasak, no, dua-duanya orang Israel.
Mereka anak kembar, karena Esau yang keluar pertama kali dari kandungan ibunya, maka hal ini menjadikan Esau sebagai anak sulung.
Baca Juga:
Wisatawan Indonesia Meningkat Tajam, 731 Ribu Perjalanan ke Luar Negeri di Oktober 2024
Yakub berasal dari bahasa Ibrani artinya replacement, menggantikan, karena Alkitab menceritakan ketika Yakub keluar dari kandungan ibunya, Yakub memegang tumit Esau, dengan kata lain Yakub ingin menahan Esau supaya Esau jangan keluar terlebih dulu melainkan Yakub yang keluar dahulu, Yakub ingin menggantikan posisinya Esau sebagai anak sulung.
Setelah mereka beranjak dewasa, terjadi suatu peristiwa yang membuktikan bahwa Yakub memang sangat ingin memiliki hak kesulungan yang menjadi miliknya Esau.
Jadi Yakub sangat ingin memiliki hak kesulungan sekalipun Yakub bukan anak sulung, sebaliknya Esau anak sulung tetapi Esau memandang rendah hak kesulungannya
Baca Juga:
Bukan Awan Biasa, BMKG Klarifikasi Fenomena Langit Jakarta yang Memukau
Suatu saat ketika Esau pulang dari berburu, dia lelah dan kelaparan, lalu Esau melihat Yakub sedang memasak sup kacang merah.
Esau berkata, “Berikanlah kiranya aku sedikit”, kemudian Yakub berkata, “Juallah dahulu hak kesulunganmu.” Esau berkata, “Sebentar lagi aku mati, apa gunanya bagiku hak kesulungan itu.” Kata Yakub, “Bersumpahlah dahulu kepadaku”, kemudian Esau bersumpah dan memberikan hak kesulungannya kepada Yakub, Yakub memberi Esau sepotong roti dan sup kacang merah, Esau makan dan minum, lalu pergi.
Berkat anak sulung adalah double berkat, dengan kata lain apa yang diterima anak sulung adalah dua kali lipat daripada yang diterima oleh saudara-saudaranya. Itu sebabnya Yakub sangat ingin memiliki hak kesulungan, tetapi Esau menganggap rendah hak kesulungannya
Ketika Ishak sudah menjadi tua dan saatnya untuk memberkati anak-anaknya, mungkin kita sudah tahu ceritanya, Ishak memanggil Esau supaya Esau membuatkan makanan kesukaan Ishak sebelum Ishak memberkati Esau, tetapi ibunya mendengar.
Kita mungkin sudah tahu ceritanya bagaimana ibunya mengasihi dan membantu Yakub, menaruh bulu di tangan Yakub, sehingga Ishak tidak tahu bahwa yang di hadapannya adalah Yakub.
Kejadian 27:26-29:
26Berkatalah Ishak, ayahnya, kepadanya: "Datanglah dekat-dekat dan ciumlah aku, anakku."
27Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia, katanya: "Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati TUHAN.
28Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah.
29Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia."
Di sini Ishak berkata, “Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati Tuhan”, kemudian Ishak mulai memberkati Yakub dengan berkat yang terbaik.
Seberapa banyak di sini yang mau menerima berkat yang terbaik dari Tuhan? Berkat anak sulung, double portion?
“Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah. Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu.
Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia.”
Kalau kita ingat, berkat yang dikatakan Ishak kepada Yakub ini adalah berkat yang pernah dikatakan Allah kepada Abraham, jadi sekarang berkat ini diteruskan kepada cucunya; Yakub. “Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah dia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah dia.”
Jadi suatu hal yang sangat berbahaya kalau sampai ada orang yang berani melawan kita.
Tetapi kita jangan bangga dulu, sebab Yesus berkata, “Berkatilah orang yang mengutuk kamu, kalau kita memberkati orang yang memberkati kita apa bedanya kita dengan orang dunia? Yesus berkata, “Berkatilah orang yang mengutuk kamu”, kenapa? Yesus menyuruh kita untuk memberkati karena berkatnya sudah ada pada kita.
Jadi inilah berkat yang diberikan Tuhan kepada Yakub melalui ayahnya Ishak, setelah itu Esau datang kepada Ishak, kemudian Ishak berkata, “Aku telah memberkati dia dan dia akan tetap orang yang diberkati.” Tahukah kita kalau Tuhan sudah memberkati kita tidak ada yang bisa membalikkannya? Siapapun tidak bisa.
Alkitab menceritakan setelah itu, kita lihat ayat yang ke-34:
34Sesudah Esau mendengar perkataan ayahnya itu, meraung-raunglah ia dengan sangat keras dalam kepedihan hatinya serta berkata kepada ayahnya: "Berkatilah aku ini juga, ya bapa!"
Buat setiap orang tua di tempat ini, kita memiliki kuasa di perkataan, di mulut kita yang teman-teman anak kita tidak punya.
Teman-teman mereka boleh berkata pada anak-anakmu, “You are cool, man, you are great, man”, tetapi efeknya berbeda kalau kita berkata kepada anak-anak kita, “Saya bangga sama kamu, saya sangat senang kamu lahir di keluarga ini, kamu sangat berharga di mata saya, you are my favourite”, dan lain sebagainya.
Selanjutnya:
35Jawab ayahnya: "Adikmu telah datang dengan tipu daya dan telah merampas berkat yang untukmu itu."
36Kata Esau: "Bukankah tepat namanya Yakub, karena ia telah dua kali menipu aku. Hak kesulunganku telah dirampasnya, dan sekarang dirampasnya pula berkat yang untukku." Lalu katanya: "Apakah bapa tidak mempunyai berkat lain bagiku?"
37Lalu Ishak menjawab Esau, katanya: "Sesungguhnya telah kuangkat dia menjadi tuan atas engkau, dan segala saudaranya telah kuberikan kepadanya menjadi hambanya, dan telah kubekali dia dengan gandum dan anggur; maka kepadamu, apa lagi yang dapat kuperbuat, ya anakku?"
38Kata Esau kepada ayahnya: "Hanya berkat yang satu itukah ada padamu, ya bapa? Berkatilah aku ini juga, ya bapa!" Dan dengan suara keras menangislah Esau.
39Lalu Ishak, ayahnya, menjawabnya: "Sesungguhnya tempat kediamanmu akan jauh dari tanah-tanah gemuk di bumi dan jauh dari embun dari langit di atas.
40Engkau akan hidup dari pedangmu dan engkau akan menjadi hamba adikmu. Tetapi akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha sungguh-sungguh, maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu."
Kalau kita perhatikan baik-baik ini berkat yang tersisa, sebenarnya bukan berkat, ketika Ishak memberkati Yakub, Alkitab mengatakan, “Diberkatilah dia.” Tetapi mengenai Esau, Alkitab tidak mengatakan bahwa Ishak memberkati Esau, tetapi Ishak menjawab Esau.
Ishak menjawab Esau, ayat 40, “Sesungguhnya tempat kediamanmu akan jauh dari tanah-tanah gemuk di bumi dan jauh dari embun dari langit di atas. Engkau akan hidup dari pedangmu.” Dengan kata lain, Esau harus berusaha dengan kekuatannya, betapa menyedihkan hidupnya.
Berbeda dengan Yakub, untuk Yakub dikatakan, “Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah”.
Kepada Yakub; Allah akan memberikan, sedangkan Esau; “Engkau akan hidup dari pedangmu, berusaha sendiri dengan kekuatannya.” Perhatikan, kalau Tuhan memberkati kita, Mazmur mengatakan, “Dia memberikan kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur”, artinya kalau Tuhan mau memberkati kita, sedang tidurpun kita tetap diberkati.
Sekarang kita akan melihat berkat anak sulung yang diterima oleh Yakub. Ayat 28:
28Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah.
29Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia."
Jadi berkat yang pertama di sini dikatakan, “Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah.” Apa yang dimaksud dengan embun yang dari langit, tanah gemuk, gandum dan anggur yang berlimpah-limpah.
Mungkin kita berkata, “Tanah Israel sangat terkenal kalau pagi-pagi kita pasti melihat embun di rumput, kemudian tanahnya subur-subur, banyak gandum, anggur”.
Ok, nah, kalau semua berkat ini adalah demikian, maka kita tidak perlu jadi anak sulung, tetapi kita harus menjadi petani. Dan semua orang memiliki ini secara natural di Kanaan.
Jadi berkat yang dikatakan ini pasti mengandung arti kebenaran secara spiritual, sesuatu yang sangat special; berkat anak sulung.
Apa yang dimaksud dengan embun di pagi hari? Amsal 19:12: 12Kemarahan raja adalah seperti raung singa muda, tetapi kebaikannya seperti embun yang turun ke atas rumput.
Kebaikan Yesus, Sang Raja di dalam hidup kita seperti embun di atas rumput. Allah akan memberikan kepada kita embun yang dari langit, dengan kata lain; Allah akan memberikan kebaikan-Nya dari sorga kepada kita.
Alkitab mengatakan bahwa iblis seperti singa yang mengaum-ngaum, apa artinya? Iblis mau membuat seolah-olah raja sedang marah kepada kita. Jadi iblis seperti singa yang mengaum-ngaum, untuk membuat kita merasa seolah-olah Yesus sedang menghakimi kita, Yesus sedang mencari-cari kesalahan kita, Yesus sedang marah kepada kita.
Kalau kita sedang mendengar firman, baca buku, kalau apa yang kita terima kesannya Tuhan sedang marah pada kita, maka kita baru saja masuk ke dalam perangkap iblis, iblis menyamar sebagai Tuhan yang sedang marah kepada kita.
Dengar, Tuhan tidak marah lagi pada kita, bahkan Tuhan bersumpah, Yesaya mengatakan, “Aku tidak akan murka lagi kepada kamu, biar gunung-gunung beranjak, bukit-bukit bergoyang kasih setia-Ku tidak akan beranjak daripadamu.
Memang sebelumnya Allah murka, tetapi murka Allah sudah ditimpakan di atas kayu salib yaitu di tubuh Anak-Nya. Sehingga hari ini kebaikan-Nya turun atas kita, seperti apa? Seperti embun di atas rumput.
Jadi embun merupakan gambaran tentang kebaikan Tuhan. Tuhan memberikan kebaikan-Nya dari sorga kepada kita. Inilah berkat yang pertama; kebaikan Tuhan selalu ada di dalam hidup kita.
Sekalipun pendidikan kita tidak lebih tinggi dari teman kita, sekalipun toko kita tidak lebih besar dari toko orang lain, sekalipun kita tidak secantik atau seganteng teman-teman kita, sekalipun kita tidak punya bakat yang lebih menonjol dibanding teman kita, tetapi apa yang hari ini Tuhan katakan pada kita, kita tidak memerlukan semuanya itu, kalau kita memiliki kebaikan-Nya Tuhan, Tuhan akan bekerja buat kita, ke manapun kita melangkah, berkat akan tercurah di dalam hidup kita.
Selanjutnya dikatakan, “Allah akan memberikan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah.” Apa artinya gandum dan anggur? Gandum adalah bahan dasar untuk membuat apa? Roti. Jadi gandum dan anggur menggambarkan apa sekarang, apa gambaran yang tersembunyi dibalik roti dan anggur? Perjamuan Kudus.
Bagaimana kita bisa mendapatkan roti? Apakah kita hanya petik dari pohon gandum? Tidak! Kita harus hancurkan terlebih dahulu gandumnya, tumbuk gandumnya, pukul-pukul, bejek-bejek, bolak-balik, teken-teken, pukul-pukul lagi, bejek-bejek lagi, terakhir masukin di dalam oven. Apakah kita melihat salib di sini? Demikianlah Yesus dihancurkan dan diremukkan oleh api murka Allah.
Yesaya mengatakan, “Semaraknyapun tidak sehingga kita memandang dia, rupapun tidak sehingga kita menginginkan dia, sesungguhnya penyakit kitalah yang ditanggungnya”, itu sebabnya ketika kita makan tubuh Kristus, ingat tubuh-Nya dihancurkan supaya oleh bilur-bilur-Nya semua penyakit kita disembuhkan.
Bagaimana dengan anggur? Bagaimana kita mendapatkan anggur? Apa yang kita lakukan? Kita harus menghancurkan buahnya, kalau zaman dulu, diinjak-injak buahnya, sehingga keluar air anggur.
Ini yang mereka lakukan terhadap Yesus, sehingga Yesus menghasilkan anggur buat kita, darah-Nya mengalir. Dan Yesus berkata semalam sebelum Yesus dihukum mati, “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.”
Mungkin kita bertanya, “Bagaimana dengan minyak zaitun? Tadi dikatakan apa? Allah akan memberikan tanah-tanah gemuk di bumi. Apa yang dimaksud dengan tanah-tanah gemuk di bumi?
Kata gemuk di sini terjemahannya adalah fatness, dalam bahasa Ibraninya adalah mashman, kalau dalam tulisan Ibraninya adalah ‘mem’, ‘sin’, ‘mem’, ‘nun’. ‘Mem’ di depan menunjukkan kata benda, kalau kita hilangkan ‘mem’, maka kita akan mendapatkan ‘sin’, ‘mem’, ‘nun’, ‘sheman’ yang artinya olive oil.
Jadi, di dalam berkat anak sulung, kita bisa melihat Allah menyembunyikan suatu misteri perjamuan kudus dan minyak urapan. Dan Allah berkata dengan kedua hal ini, “Apapun yang kamu kerjakan kamu akan berhasil.” Dengan kedua hal ini kita akan mendapat berkat yang lebih baik, lebih bagus, lebih besar dibandingkan dengan berkat yang didapat orang lain.
Mungkin kita berkata, “Tapi saya sudah coba sekali tidak berhasil?” Cuma sekali? Coba kita kembali lagi kepada berkatnya, disitu dikatakan apa? Allah akan memberikan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah. Berlimpah-limpah. Jangan hanya terima seminggu sekali, tersedia berlimpah-limpah.
Banyak di antara kita yang hanya terima seminggu sekali, Terima setiap hari, tergantung kita mau seberapa diberkati, tergantung kita mau seberapa sehat. Kalau kita lihat jemaat mula-mula, mereka memecahkan roti di rumah-rumah setiap hari. Kita bisa perjamuan kudus di rumah. Banyak gereja mengatakan, “Kalau kamu perjamuan kudus harus ada Pastor, ada Pendeta.
Kita dapat menerima perjamuan di rumah, dan kita tidak perlu pendeta, kita adalah imam di rumah kita, kita dapat melakukan perjamuan kudus bersama anak-anak kita.
Itu sebabnya Alkitab mencatat dengan jelas bahwa jemaat mula-mula memecahkan roti di rumah-rumah, di rumah tidak ada imam, di rumah tidak ada Pendeta, di rumah tidak ada Pastor. Kalau kita seorang bapak, kita adalah imamnya.
Jadi inilah berkat anak sulung, kita memiliki kebaikan Allah di dalam hidup kita, kita punya Minyak Urapan, kita punya Perjamuan Kudus, kabar baiknya berkat anak sulung ini telah kita terima di dalam gereja ini.
Bangsa-bangsa akan tunduk kepada kita, suku-suku bangsa akan sujud kepada kita, “Siapa yang mengutuk engkau akan dikutuk, siapa yang memberkati engkau akan diberkati.” Di gereja ini kita menerima berkat anak sulung, kita akan diberkati lebih dari pada orang dunia, berlipat kali ganda.(jef)