Anugerahnews.id | Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan pemusnahan vaksin Covid-19 kedaluwarsa. Pemusnahan dilakukan dengan didampingi oleh aparat penegak hukum.
Informasi itu disampaikan oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam jumpa pers setelah rapat terbatas laporan vaksin kedaluwarsa seperti disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (31/5/2022).
Baca Juga:
Kejutan di Pilgub Jakarta 2024, Politikus PDIP Effendi Simbolon Dukung All Out Ridwan Kamil
Budi awalnya menjelaskan vaksin Covid-19 yang sudah diterima Indonesia sampai April berjumlah 474 juta dosis.
"Vaksin itu sekitar 130 juta adalah vaksin hibah atau donasi, jadi pemerintah tidak mengeluarkan uang untuk memperolehnya. Sedangkan sisanya sekitar 344 juta itu adalah vaksin yang kita beli," kata Budi.
Budi mengatakan sampai akhir tahun bakal ada lagi sekitar 74 juta vaksin Covid-19 yang tiba di Indonesia. Vaksin itu merupakan vaksin hibah dan sisa kontrak di awal 2021.
Baca Juga:
Jokowi Hadiri Kampanye RK-Suswono di Jakarta: Saya Ridwan Kamil!
"Jadi kita bisa lihat akan lebih banyak lagi vaksin hibah yang akan datang. Nah, vaksin-vaksin hibah ini memang diberikan oleh negara-negara maju karena memang kelebihan stok vaksinnya di sana, dan expired date-nya dekat. Kebetulan Indonesia cepat sekali melakukan vaksinasi sehingga negara-negara maju senang mengirimkan hibahnya ke Indonesia karena mereka tahu akan bisa dimanfaatkan dengan cepat," ujar Budi.
Lebih lanjut, Budi menerangkan stok vaksin di sejumlah daerah sudah kedaluwarsa imbas dari melambatnya vaksinasi karena sebagian besar masyarakat Indonesia sudah divaksinasi. Stok vaksin yang kedaluwarsa itu merupakan vaksin hibah dan vaksin yang dibeli sendiri.
"Sehingga akibatnya memenuhi gudang-gudang yang ada di sana, sehingga kalau kita kirim vaksin yang baru akan terhambat. Dan itu mulai terasakan karena sekarang begitu pandemi sudah mulai turun, kita mulai melaksanakan vaksinasi rutin dengan bulan imunisasi anak nasional yang baru kita luncurkan, kita merasa lemari esnya penuh diisi oleh vaksin-vaksin Covid yang memang sudah expired, yang sebagian besar itu berasal dari hibah," terang Budi.