Nilai kontrak pembangunan jembatan gantung sepanjang 120 meter (m) dengan lebar 1,8 m tersebut sebesar Rp 6,58 miliar. Pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor CV Keramik Jaya dan konsultan pengawas PT Yodya Karya.
Yahya Retop, salah seorang warga Kota Tual mengatakan bahwa kehadiran jembatan gantung ini sangat membantu pergerakan masyarakat di kedua pulau tersebut. Menurut Yahya, tanpa adanya jembatan gantung tersebut maka warga harus menggunakan perahu untuk menyeberangi kedua pulau tersebut.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
"Terima kasih atas kepedulian Pak Jokowi dengan pembangunan jembatan ini, sehingga membantu masyarakat melaksanakan kegiatan sehari-sehari seperti anak-anak bersekolah, ke kantor, ke pasar dan lainnya. Namun harapannya, jika memungkinkan, dibuatkan jembatan yang dapat dilalui kendaraan roda empat untuk lebih memudahkan pengangkutan logistik," kata Yahya.
Turut hadir dalam acara tersebut Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Pembangunan Jembatan Yudha Handito Pandjriawan, Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Essy Asiah, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku Jon Sudiman Damanik, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Maluku Reza Rizka Pratama, dan Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi Wilayah Maluku Danny Davincy. [jat]